Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mengungkapkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pembangkit selama Januari-Mei 2009 di wilayah Jawa-Bali mengalami penurunan 41,5 persen dibandingkan periode sama tahun 2008.
Direktur Jawa-Bali PLN Murtaqi Syamsuddin di Jakarta, Kamis mengatakan, pada Januari-Mei 2008, daya listrik yang dibangkitkan dengan pembangkit berbahan bakar BBM mencapai 11.047 giga watt hour (GWh).
"Sedang, selama Januari-Mei 2009, daya listrik yang dibangkitkan dengan BBM menjadi 6.463 GWh atau turun sebanyak 4.584 GWh," katanya.
Menurut dia, porsi daya listrik yang dibangkitkan pembangkit BBM selama Januari-Mei 2008 mencapai 23,76 persen, sementara pada periode sama 2009 turun menjadi 13,87 persen.
Penurunan porsi BBM terbesar berasal dari pemakaian solar (high speed diesel/HSD) yang turun dari sebelumnya 16,34 persen menjadi 8,67 persen.
Sedang, porsi pemakaian minyak bakar (marine fuel oil/MFO) turun dari 7,42 persen menjadi 5,2 persen.
Murtaqi melanjutkan, penurunan konsumsi BBM digantikan pembangkit listrik berbahan bakar gas dan batubara, sehingga meningkatkan pemakaian kedua jenis bahan bakar tersebut.
Selama periode Januari-Mei 2009, porsi pembangkit gas menjadi 21,98 persen atau naik dibandingkan periode sama 2008 sebesar 16,73 persen.
"Sedang, porsi batubara juga naik dari 46,26 persen menjadi 49,36 persen," katanya.
Jumlah energi yang dibangkitkan dengan bahan bakar gas selama Januari-Mei 2009 naik 2.460 GWH menjadi 10.238 GWH dari sebelumnya 7.778 GWH.
Untuk batubara, jumlah energi batubara selama Januari-Mei 2009 naik menjadi 22.994 GWh dari sebelumnya 21.512 GWh.
Menurut Murtaqi, peningkatan porsi gas terutama setelah masuknya gas ke PLTGU Muara Tawar, Bekasi sejak September 2008.
PLTGU Muara Tawar menggunakan gas rata-rata sebesar 230 billion british thermal unit per day (BBTUD) yang berasal dari PT PGN Tbk sebesar 200 BBTUD dan PT Pertamina (Persero) 30 BBTUD. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009