Surabaya (ANTARA News) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur tetap melakukan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia, meskipun sejumlah kasus penganiayaan terhadap beberapa TKI di Negeri Jiran hingga kini belum terselesaikan.
"Pada prinsipnya, jika ada 1-2 kasus penganiayaan TKI itu bukanlah sesuatu yang bisa menghentikan pengiriman TKI ke Malaysia dan negara lain. Apalagi, kasus itu berlaku parsial, karena hanya menimpa warga Jawa Barat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Indra Wiragana, saat dihubungi ANTARA News, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, tetap berjalannya pengiriman TKI ke Malaysia itu juga karena amanah utama Disnakertransduk untuk mengurangi angka pengangguran di Jatim yang kini mencapai 1.296.313 orang.
"Kalau penghentian ini dilakukan, kami harus menyalurkan para pengangguran itu ke mana," ujarnya.
Selain itu, jelas dia, pengiriman TKI ke Malaysia itu masih berlanjut juga karena belum adanya kebijakan resmi dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) RI untuk menghentikan penyaluran itu. Selama ini, upaya penghentian TKI ke negara itu hanya muncul dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Ia berharap, wacana yang dilontarkan BNP2TKI akan diikuti solusi pengurangan angka pengangguran dan meningkatnya angka kemiskinan.
"Seharusnya, sebelum mengeluarkan wacana itu mereka melakukan koordinasi dulu dengan departemen. Bukannya langsung memutuskan penghentian begitu saja, tapi BNP2TKI harus bisa menghargai Departemen Tenaga Kerja RI," katanya.
Terkait realisasi pengiriman TKI Jatim ke sejumlah negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah periode Januari hingga Juni 2009, ia menyebutkan, ada sebanyak 17.000 orang terdiri dari 12.000 TKI perempuan dan 5.000 TKI laki-laki.
"Data tersebut, sudah mencapai sepertiga dari target pengiriman TKI asal Jatim pada tahun ini yang sebesar 60.000 orang," katanya.
Ia mengatakan, besaran target pengiriman TKI tahun ini sama dengan pencapaian tahun lalu. Pendapatan devisa Provinsi Jawa Timur dari sektor TKI di luar negeri tahun 2008 mencapai Rp 2,5 triliun.
Secara terpisah, Kepala UPT Disnakertransduk Balai Penempatan dan Pelindungan TKI (BP2TKI) Jatim, Hariadi, menambahkan, sejak Januari hingga sekarang total pengiriman TKI asal provinsi ini ke Malaysia sebanyak 7.581 orang. Mereka terdiri dari 4.717 TKI laki-laki dan 2.864 TKI perempuan.
"Selain Malaysia, pengiriman TKI Jatim ke Hong Kong juga besar. Dari awal Januari hingga sekarang jumlahnya mencapai 5.896 orang, terdiri dari 5.894 TKI perempuan dan 2 TKI laki-laki," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009