London (ANTARA News/AFP) - Pasar-pasar saham utama Eropa ditutup turun tajam pada Rabu waktu setempat, memperpanjang kerugiannya setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan keraguan baru tentang kekuatan pemulihan ekonomi AS.
Para dealer mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir para investor telah melakukan aksi ambil untung dari kenaikan tajam yang dibuat sejak Maret di tengah harapan kondisi terburuk dari kemerosotan global telah berakhir.
Sementara itu masih banyak yang percaya itu belum berakhir, sentimen pun berbalik kurang bergairah pada akhir-akhir ini, mempertanyakan berapa lama resesi terburuk sejak 1930-an ini akan berlangsung, kata mereka.
Data menunjukkan harga konsumen AS naik tipis hanya 0,1 persen pada Mei, turun di bawah proyeksi untuk sebuah kenaikan 0,3 persen, mengurangi sentimen karena menyatakan bahwa permintaan di ekonomi terbesar dunia itu masih lemah.
Masih buruk, harga konsumen AS dalam basis tahun-ke-tahun turun tajam 1,3 persen -- penurunan tahunan paling curam sejak April 1950.
Sentimen juga tertekan penurunan peringkat 22 bank AS oleh Standard and Poor`s, sementara para investor menunggu Presiden Barack Obama mengumumkan program reformasi sektor keuangan.
Di London, indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka turun 1,16 persen menjadi 4.278,46 poin. Di Frankfurt, indeks DAX kehilangan 1,86 persen menjadi 4.799,98 poin dan di Paris indeks CAC 40 turun 1,64 persen pada 3.161,14 poin.
Di Paris, Xavier de Villepion dari Global Equities mengatakan para investor menyesuaikan posisi mereka, membeli saham-saham yang lebih defensif untuk melindungi kenaikan yang dibuat sejak awal Maret.
Bursa lainnya di Eropa, Amsterdam ditutup turun 2,25 persen, Brussels turun 1,55 persen dan Madrid jatuh 2,26 persen, terpukul oleh Moody`s yang menurunkan peringkat 25 bank Spanyol pada Selasa akibat kekhawatiran tekanan pada kualitas aset mereka.
Bursa saham Milan turun 2,89 persen dan saham-saham Swiss merosot 1,39 persen.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009