Jakarta (ANTARA) - Chelsea menyatakan tak akan memotong gaji skuat tim utama mereka sebagai respon terhadap krisis kesehatan global karena wabah virus corona.
Klub Liga Premier itu pada Sabtu malah meminta para pemainnya terus beramal selama pandemi berlangsung.
Sebelumnya dilaporkan bahwa tim London Barat itu telah membahas bersama para pemainnya soal pengurangan gaji hingga 10 persen untuk mengurangi beban klub saat musim kompetisi tertunda karena wabah.
Angka itu terlampau rendah dari pada yang disarankan oleh Liga Premier, yaitu 30 persen untuk semua klub.
Baca juga: Hakim Ziyech: Saya sudah jadi pemain Chelsea mulai 1 Juli
"Perwakilan dari dewan Chelsea telah menggelar pembicaraan ekstensif dengan tim utama putra untuk membahas bagaimana mereka bisa berkontribusi secara finansial kepada klub selama krisis virus corona," demikian pernyataan resmi klub seperti dikutip AFP, Sabtu.
"Tujuan dari pembicaraan ini adalah untuk menemukan kemitraan yang bermakna di sekitar, memastikan kami mempertahankan pekerjaan untuk staf, memberikan kompensasi kepada penggemar dan berpartisipasi dalam kegiatan untuk tujuan yang baik.
"Kami berterima kasih kepada tim karena telah memainkan peran mereka dalam membantu klub dengan kegiatan komunitas serta semua kegiatan amal yang telah mereka dukung di negara masing-masing dan melalui inisiatif Players Together mendukung NHS (Dinas Kesehatan Nasional Inggris)."
Baca juga: PSG kalahkan Chelsea dan Barcelona dalam dapatkan Alex Telles
"Pada saat ini, tim utama putra tidak akan berkontribusi terhadap klub secara finansial dan sebaliknya dewan telah mengarahkan tim untuk memfokuskan upaya mereka pada lebih lanjut mendukung tujuan amal lainnya.
The Blues juga menyatakan tak akan memanfaatkan skema cuti Pemerintah Inggris dalam menghadapi krisis virus corona, sebaliknya klub itu akan membayar pekerja lepas dan staf hari pertandingan hingga 30 Juni.
Baru Newcastle dan Norwich yang saat ini menjadi klub Liga Premier yang memanfaatkan skema cuti dari pemerintah setempat untuk beberapa staf mereka yang tidak bermain, sementara Liverpool, Tottenham dan Bournemouth terpaksa mengurungkan rencana mereka menggunakan skema itu setelah mendapat kecaman luas.
Baca juga: Rudiger bayari katering perawat COVID-19 selama tiga bulan
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020