Jakarta (ANTARA News) - British American Tobacco Plc (BAT) mengambilalih 85 persen saham PT Bentoel Internasional Investama Tbk, dari PT Rajawali Corpora dengan harga 494 juta dolar AS (303 juta poundsterling).

Direktur British American Tobacco untuk Asia-Pasifik, John Daly, di Jakarta Rabu mengatakan, harga tersebut setara dengan Rp873 per saham, dengan premi sebesar 20 persen di atas harga penutupan Bentoel Rp730 pada 15 Juni 2009.

"Penawaran tender untuk saham publik yang tersisa akan diumumkan segera dan diharapkan dapat diselesaikan pada akhir bulan Agustus 2009," kata John Daly.

Dengan asumsi bahwa semua saham tersebut dapat dibeli dalam proses penawaran tender, transaksi secara keseluruhan akan mencakup 100 persen saham Bentoel dengan perkiraan harga keseluruhan 580 juta dolar AS (356 juta poundsterling).

"Transaksi ini merupakan kesempatan strategis yang sempurna untuk memasuki pasar kretek Indonesia yang sangat luas dan sedang berkembang dan akan menjadi landasan untuk pertumbuhan di masa yang akan datang," ujar John Daly.

Ia menjelaskan, Indonesia merupakan pasar rokok terbesar nomor lima di dunia dihitung berdasarkan volume, dengan total penjualan sekitar 250 miliar rokok per tahun, dan merupakan salah satu dari sepuluh besar pasar rokok dunia apabila dihitung dari nilai keuntungan.

"Segmen rokok kretek memegang sekitar 93 persen dari pangsa pasar," kata dia.

Rokok kretek, kata dia, adalah rokok yang dibuat dari tembakau dan cengkeh dan diproduksi dengan mesin atau dibuat dengan tangan.

Merek rokok kretek utama Bentoel termasuk Star Mild, X Mild, dan Sejati, tambah dia.

John Daly mengatakan, pada tahun 2008 Bentoel menjual 17,7 miliar rokok yang mencakup sekitar tujuh persen pasar Indonesia, dan merupakan perusahaan rokok terbesar nomor empat di Indonesia,.

Pendapatan Bentoel sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi selama 12 bulan terakhir dihitung dari tanggal 31 Maret 2009, kata dia, adalah sebesar 53 juta dolar AS

"Bentoel memiliki utang bersih sebesar 164 juta dolar AS per 31 Maret 2009," kata John Daly menambahkan.

Bisnis British American Tobacco yang sudah ada, yaitu PT BAT Indonesia Tbk, pada saat ini menguasai sekitar dua persen dari pangsa pasar dan bersaing hanya di pasar rokok putih.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009