Berlin (ANTARA News/Reuters) - Jerman setuju menambah 300 tentara untuk ditempatkan di Afghanistan guna membantu pengintaian udara di negara itu, kata pejabat pemerintah pada Rabu.
Pejabat yang meminta identitasnya dirahasikan karena sidang kabinet masih berlangsung itu menyatakan, tentara tersebut akan dikirim ke Afghanistan saat Fakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mulai menempatkan pesawat Tata Kendali dan Peringatan Udara (AWAC) di sana.
Pemerintah Jerman sebelumnya memperkirakan sekitar 100 tentara akan dikirim membantu tugas pengintaian, yang disetujui menteri pertahanan NATO pada Jumat lalu, dan yang dirancang untuk berurusan dengan peningkatan lalu-lintas udara.
Panglima persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO sejak lama mengeluhkan kesulitan melakukan pengawasan memadai di negara seukuran Prancis dengan ketiadaan atau prasaran menyedihkan.
Jerman menempatkan sekitar 3.800 tentara di Afghanistan dan ada amanat parlemen untuk mengirim sejumlah 4.500 orang sebagai bagian tugas NATO, tapi amanat tambahan diperlukan untuk penempatan tentara guna membantu tugas pengintaian.
Majelis rendah Bundestag diperkirakan memberi persetujuan pada awal Juli bagi penempatan tersebut.
Jerman dan negara lain Eropa ditekan Amerika Serikat untuk mengirim lebih banyak tentara ke Afghanistan, meskipun banyak yang enggan, dengan menyebutkan tentangan umum bagi keterlibatan lebih besar di negara terkoyak perang tersebut.
Italia akan menambah 400 tentara ke 2.800 tentaranya di Afganistan untuk pemilihan umum di negara itu pada Agustus, kata Menteri Pertahanan Ignazio La Russa kepada parlemen pada Selasa.
"Kami menyetujui 400 pria dan wanita untuk pemilihan umum, yang akan tinggal di Afganistan hingga September atau Oktober, tergantung pada apakah ada putaran kedua setelah pemilihan umum putaran pertama pada 20 Agustus," kata La Russa.
Dua lagi jet tempur Tornado akan dikirim "secepat keadaan teknik dan perbekalan baik di pangkalan di Herat," katanya.
Jika dapat, dua pesawat angkut tentara dan tiga helikopter untuk pengungsian kesehatan juga akan dikirim, tambahnya.
Italia juga akan mengirim 56 polisi untuk menyelesaikan dan memperkuat pelatihan polisi Afganistan, kata La Russa.
Kampanye dalam pemilihan presiden Afganistan secara resmi dimulai pada Selasa dan berlangsung hingga 17 Agustus.
Di tengah kekuatiran bahwa gerilyawan Taliban, yang berada di balik serangan kekerasan, yang mencapai rekor dalam beberapa pekan belakangan, dapat berupaya menyerang pemilihan itu, ribuan balabantuan Barat berdatangan.
Pada pekan lalu, serangan meningkat 40 persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, kata kementerian dalam negeri, meskipun hadir hampir 90.000 tentara di dua pasukan asing, NATO dan pimpinan Amerika Serikat.
Kabinet Spanyol setuju mengirim 450 tentara ke Afganistan pada Juli guna memperkuat keamanan sebelum pemilihan presiden 20 Agustus, kata pernyataan pemerintah pada akhir pekan lalu.
Namun, keputusan itu masih membutuhkan persetujuan parlemen.
Tentara itu akan ditempatkan sejak 21 Juli dan berada di Afganistan 30 hari setelah 20 Agustus, atau setelah putaran kedua, jika itu terjadi, kata pernyataan setelah sidang kabinet tersebut.
Jika parlemen setuju, keputusan itu akan memperkuat 780 tentara Spanyol, yang telah di Afganistan sebagai bagian dari Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO, yang memiliki 62.000 tentara. Seluruh 42 negara menyumbang tentara pada ISAF.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009