Bengkulu (ANTARA News) - Perburuan liar terhadap Penyu semakin marak di perairan Bengkulu khususnya di Pantai Air Hitam, kata Kepala Urusan Program BKSDA Bengkulu, Mahfud SHut, Rabu.
"Akhir pekan lalu kita temukan satu bangkai Penyu yang sudah diambil dagingnya di pantai Air Hitam," katanya.
Bangkai Penyu yang ditemukan tersebut yakni karapas yang memiliki lebar lebih dari 70 cm.
Mahfud mengatakan, jenis yang sering diburu adalah Penyu Hijau yang memiliki daging berwarna hijau karena hanya mengkonsumsi rumput laut.
"Jenis ini proteinnya sangat tinggi karena itu sering jadi sasaran utama perburuan," katanya.
Selain memburu dagingnya, telur-telur jenis Penyu Hijau juga sangat sering dicuri dan diperdagangkan dengan harga Rp10 ribu per tiga butir.
Dari survei pihaknya, telur penyu jenis ini memiliki rasa lebih enak dibanding jenis penyu lainnya seperti belimbing, sisik, lekang dan jenis tempayan.
Staf Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA yang bertugas di TWA Air Hitam, Ramon Dias mengatakan meski tidak dilakukan secara besar-besaran, perburuan terhadap satwa dilindungi itu cukup mengkhawatirkan karena regenerasi Penyu sangat terbatas.
"Misalnya sekali bertelur 100 butir hanya satu persen yang memiliki kemungkinan hidup," katanya.
Hingga saat ini pihaknya masih berusaha menyelidiki perburuan terhadap satwa yang menjadikan pantai Air Hitam sebagai habitat bertelurnya itu. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009