Makassar (ANTARA) - Civitas Akademika Kalla Business School mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) berupa face shield atau alat pelindung wajah di 10 puskesmas yang tersebar di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sabtu.
Dosen Kalla Business School, A Jamiati Paramitha menyampaikan sumbangan tersebut merupakan upaya untuk membantu dan memberikan perhatian serius kepada tenaga medis yang terus berjuang melawan dan mencegah penyebaran COVID-19.
"Rektor, dosen dan mahasiswa turun langsung mendistribusikan bantuan tersebut," kata dia.
Menurutnya, tenaga medis khususnya di puskesmas menjadi perhatian karena puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang paling pertama dikunjungi masyarakat.
Baca juga: ACT Sulsel terima bantuan mobil dari Kalla untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Lembaga Eijkman akan kembangkan obat terapi pengobatan pasien COVID-19
"Semoga seluruh tenaga medis dan kita semua tetap diberi kekuatan dan kesehatan,” harapnya.
Adapun 10 puskesmas yang menerima bantuan APD wajah yakni Puskesmas BTN antara, Puskesmas Tamalanrea BTP, Puskesmas Tamamaung, Puskesmas Toddopuli, Puskesmas Maccini Sawah, Puskesmas Perumnas Antang, Puskesmas Jl. Andalas, Puskesmas Minasaupa, Puskesmas Kassi-Kassi, dan Puskesmas Samata.
"Semua stakeholder dan masyarakat diharapkan dapat saling membantu dalam melawan dan mencegah penyebarluasan COVID-19," kata Jamiana.
Selain membagikan APD, Kalla Business School menyelenggarakan seminar yang dilakukan secara daring untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bertahan di masa pandemi COVID-19
Seminar melalui internet ini dapat dihadiri oleh siapa saja. Mengangkat tema “ Effective Personal Leadership: How to Lead Yourself in Time of Crisis, Threat and Uncertainty”, KBS menghadirkan pembicara Rektor Kalla Business School yang sekaligus Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril ST.,M.Pd.
Syamril menguraikan bahwa salah satu kunci untuk dapat menang berselancar di atas ombak ketidakpastian berakhirnya COVID-19, perlu mindset pemenang (positif) dan leadership driver (aktif menggerakkan).
"Hal ini penting termasuk pada kondisi pandemik saat ini," katanya.
Masa pandemik corona disebut menjadi VUCA terbesar yang dihadapi abad ini. Setiap pemimpin organisasi di dunia mengalaminya mulai dari pemerintahan hingga perusahaan besar di dunia, sampai di organisasi non profit sekalipun.*
Baca juga: JK dan Anies tinjau gudang logistik darurat PMI
Baca juga: PMI gandeng TNI perangi COVID-19
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020