"Gerobak sampah itu akan dibagikan di daerah-daerah yang sudah disinggahi mobil sampah. 70 persen wilayah kelurahan di kota Bekasi telah didatangi mobil pengangkut sampah secara rutin," kata kepala bidang penataan Dinas Kebersihan kota Bekasi, Abdul Malik, di Bekasi, Selasa.
Setiap gerobak sampah mampu mengangkut satu meter kubik sampah dan selanjutnya dibawa ketempat penumpukan sebelum diangkut mobil.
Abdul menegaskan, pembelian 100 unit gerobak sampah tersebut menggunakan dana APBD. Dalam rencana pembangunan jangka menengah setiap tahun akan ada pengadaan 100 gerobak sampah hingga 2014.
Ia mengharapkan peralatan pengangkut sampah yang ada sekarang harus dirawat baik-baik agar bisa bertahan lama. Bila tidak ada alat angkut sampah tersebut masyarakat harus mengolah sampah sendiri.
Pengoperasian peralatan gerobak sampah sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari ketua RT/RW. Ia mempersilahkan ada pungutan atas jasa sampah tersebut yang digunakan sebagai honor tukang sampah serta merawat kendaraan.
"Saya rasa warga tidak akan keberatan kalau setiap bulan dikenai biaya Rp5.000-Rp10.000 atas pengambilan sampah di rumah mereka. Lingkungan akan jadi sehat dan tidak berbau," ujarnya.
Warga perumahan Perumnas I Jatiringin Bekasi Selatan, Ny. Anneke (43), menyatakan, adanya gerobak sampah akan membantu warga Perumnas dalam mengelola sampah dikomplek tersebut.
Selama ini sampah harus dibuang ke tempat penumpukan yang berjarak 300 meter dari rumah dan harus dibawa sendiri.
"Kalau memang ada bantuan gerobak sampah dan ada petugas yang memungut dari rumah ke rumah, tentunya kita sangat terbantu. Tak masalah kalau harus membayar," ujarnya.
Ia juga mengharapkan agar mobil pengangkut sampah bisa lebih sering berkunjung dan tidak menunggu hingga sampah menumpuk yang mengeluarkan bau tidak enak.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009