Saat ini jumlah alat pelindung diri (APD) untuk setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Banggai sudah cukup memadai.
Luwuk, Banggai (ANTARA) - PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) kembali menyalurkan bantuan sembilan bahan pokok dan alat-alat kesehatan sebagai wujud komitmen perusahaan dalam membantu Pemerintah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, melawan pandemi virus corona atau COVID-19 di daerah itu.
Perusahaan migas yang beroperasi di wilayah Kecamatan Batui, Kabupatyen Banggai itu, menyalurkan 5.000 unit masker, 100 unit pakaian hazmat serta sejumlah hand sanitizer serta paket sembako seperti beras 2,5 ton, 500 kg gula pasir dan sejumlah paket minyak goreng di Luwuk, Jumat.
Regional Communication – CSR Comdev PT DSLNG Ardya Yosy Rahardjo mengungkapkan bahwa bantuan tersebut merupakan komitmen dari program DSLNG Peduli dimana sebelumnya, perusahaan juga telah menyalurkan sembako dan bantuan alat kesehatan seperti 400 hazmat untuk tenaga kesehatan melalui pemda setempat.
“Hari ini, DSLNG Peduli kembali menyerahkan bantuan sembako melalui Kadis Nakertrans dan alat kesehatan melalui Kadis Kesehatan yang diterima langsung oleh Bupati Banggai,” ujar Ardya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Anang S. Otoluwa mengaku sangat terbantu dengan adanya peran-peran perusahaan di daerah. Bantuan alat kesehatan seperti yang diserahkan DSLNG sangat penting dan dibutuhkan petugas medis.
Alasannya, karena saat ini barang-barang tersebut langka dan susah untuk didapatkan, meskipun pemerintah memiliki anggaran yang cukup.
Baca juga: DSLNG serahkan bantuan APD dan peralatan kesehatan ke Pemda Banggai
Ia menjelaskan bantuan alat kesehatan tersebut nantinya akan disalurkan ke rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Banggai.
“Mengapa harus diberikan ke puskesmas? Ya, karena petugas medis di puskesmas nantinya yang akan melakukan pendataan terhadap warga yang baru saja datang dari wilayah terpapar,” kata dr Anang.
Ia menjelaskan saat ini jumlah alat pelindung diri (APD) untuk setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Banggai sudah cukup memadai. Setiap puskesmas mendapatkan lima sampai tujuh APD, pembagiannya berdasarkan wilayah pelayanan.
Baca juga: PT DSLNG-UGM buka program beasiswa S1 untuk pelajar lokal di Banggai
Dr Anang menjelaskan penggunaan APD juga diatur oleh Dinas Kesehatan yakni hanya digunakan di saat yang benar-benar dianggap perlu. Pasalnya, barang-barang tersebut masih sangat susah diperoleh.
“Setiap puskesmas akan menggunakan APD mereka akan berkoordinasi dengan Dinkes. Karena alat itu masih langka, tapi tim medis di lapangan juga butuh perlindungan dalam pendataan ODR yang masuk ke daerah ini,” terangnya.
ODR yang dimaksud ialah Orang Dengan Risiko. Kategori ini digunakan bagi mereka yang datang dari wilayah terpapar namun tidak memiliki gejala apapun.
Sementara itu, Kadis Nakertrans Helena Paedatu mengatakan bantuan sembako yang diterima tersebut akan disalurkan kepada para pekerja yang terdampak COVID-19 di Kabupaten Banggai.
Mereka yang dirumahkan karena adanya pembatasan jam kerja tersebut nantinya akan diberikan bantuan sembako dari sumbangan perusahaan, selain sumbangan pemerintah.
Baca juga: Kepolisian jamin keamanan operasi PT.Donggi Senoro-LNG di Banggai
Pewarta: Stepensopyan Pontoh
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020