Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2009 hanya akan mencapai sekitar 4,3 persen dibanding target APBN 2009 sebesar 6,0 persen.
"Ini lebih rendah dibanding selama beberapa tahun terakhir yang biasanya di atas 6 persen namun dibanding negara-negara lain cukup tinggi karena sebagian besar negara lain mengalami pertumbuhan negatif," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa.
Menkeu menyebutkan, pertumbuhan ekonomi mulai mengalami perlambatan pada akhir 2008 dan memasuki resesi pada 2009 dan diperkirakan pemulihan pada 2010.
Pada April 2009 lalu muncul prediksi pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami pertumbuhan minus 1,3 persen. Sebagian besar negara-negara di dunia mengalami pertumbuhan negatif seperti AS minus 2,8 persen, Eropa minus 4,2 persen, dan Jepang minus 6,2 persen.
Sementara mengenai perkiraan realisasi asumsi ekonomi Indonesia lainnya, Menkeu menyebutkan, nominal PDB akan mencapai Rp5.232,8 triliun dibanding APBN 2009 sebesar Rp5.327,5 triliun, tingkat inflasi 5,0 persen dibanding target APBN 2009 sebesar 6,2 persen.
Sedangkan realisasi nilai tukar rupiah diperkirakan mencapai Rp10.600 dibanding Rp9.400 per dolar AS, suku bunga SBI tiga bulan 7,5 persen, harga minyak 61 dolar AS per barel dan lifting minyak 960 ribu barel per hari.
Sementara itu mengenai asumsi makro ekonomi 2010, Menkeu menyebutkan, sesuai kesepakatan dalam rapat kerja Panitia Anggaran DPR beberapa waktu lalu, ditetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0 hingga 6,0 persen.
Asumsi lainnya yaitu inflasi sebesar 4-6 persen, tingkat suku bunga SBI tiga bulan 6-7,5 persen, nilai tukar Rp9.500-Rp10.500 per dolar AS, harga minyak 50-70 dolar AS per barel, dan lifting 960.000 barel per hari.
Pertumbuhan ekonomi 5-6 persen akan disumbang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,2-4,8 persen, konsumsi pemerintah 6,0-6,7 persen, investasi 7,1-7,6 persen, ekspor 5,0-7,0 persen, dan impor 6,1-6,8 persen.
"Pertumbuhan ekonomi 2010 dapat berlanjut terutama disukung oleh konsumsi dan investasi," kata Sri Mulyani.
Perbaikan kondisi perekonomian pada 2010 diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan menjadi 12-13,5 persen dari kondisi di 2009 yang sekitar 12-14 persen.
"Juga mengurangi angka pengangguran menjadi 8 persen dibanding 2009 yang mencapai sekitar 8,3 - 8,6 persen," kata Menkeu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009