Saya pun pelajari para pelaku ini beraksi di atas jam 12 malamManokwari (ANTARA) - Kapolda Papua Barat Brigjen Turnagogo Sihombing menyatakan para pelaku kejahatan yang beraksi di Manokwari belakangan ini memanfaatkan situasi pandemi untuk melancarkan aksi mereka.
"Mereka ini pelaku kejahatan, sudah ada catatan polisi tentang aksi kejahatan yang mereka lakukan sebelumnya. Jadi, tidak ada korelasinya dengan masalah-masalah yang lain," kata Kapolda, di Manokwari, Jumat.
Menyikapi tindak kejahatan di Manokwari yang terjadi pada Rabu (22/4) hingga Kamis (23/4) dini hari lalu, polda pun telah membentuk tim yang akan mencegah dan menindak kasus kejahatan, di antaranya pencurian dengan kekerasan termasuk aksi begal.
Menurutnya pelaku pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada Kamis dini hari lalu di Manokwari masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atas kejahatan yang dilakukan sebelumnya. Tindakan tegas akan dilakukan terhadap mereka.
Dia mengutarakan bahwa tim COVID-19 Polda Papua Barat selama ini sudah melakukan patroli rutin baik malam maupun siang hari. Kegiatan patroli akan ditingkatkan untuk mencegah kriminalitas di jalanan.
"Saya pun pelajari para pelaku ini beraksi di atas jam 12 malam. Maka patroli di jam-jam itu akan kita tingkatkan dan saya sudah perintahkan Kapolres Manokwari untuk melakukan hal yang sama," ujarnya lagi.
Dia membenarkan, untuk saat ini kasus kriminalitas di Manokwari terpantau mengalami peningkatan, sedangkan di daerah lain relatif lebih kondusif. Meskipun demikian patroli pencegahan akan dilakukan di setiap daerah.
"Di Sorong sebelumnya juga cukup tinggi, tapi saat ini sudah reda. Bagi kami, untuk Manokwari dan Kota Sorong tetap akan diprioritaskan, kita berikan stressing untuk dua daerah ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," katanya pula.
Pada Rabu-Kamis lalu, kawanan bekal bertindak cukup nekat, selain menguasai harta benda korban, mereka juga tak segan-segan melukai para korban. Salah satu korban pada kejadian itu adalah wartawan.
Wartawan Kasuari Channel atas nama Jefry Warimury itu harus menjalani operasi dan perawatan intensif karena mengalami empat luka tusukan di tubuhnya.
Baca juga: Seorang wartawan di Manokwari jadi korban aksi kawanan begal
Pewarta: Toyiban
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020