Surabaya (ANTARA) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V memprediksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah itu turun 27 persen, karena adanya larangan mudik dari pemerintah, sehingga terjadi pengurangan mobilitas warga selama masa pandemi COVID-19.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji di Surabaya, Jumat mengatakan, untuk BBM jenis Gasoline yang terdiri dari Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo, diperkirakan menurun 27 persen, sama seperti di bulan April 2020.
Rustam menyebutkan, konsumsi Gasoline untuk April rata-rata sebesar 9.500 kilo liter (KL) per hari, dari kondisi normal Januari dan Februari kemarin dengan volumen 12.900 KL per hari.
Sedangkan BBM jenis Gasoil (Bio Solar, Dex, Dexlite), penurunan konsumsi diprediksi sekitar 18 persen dibanding kondisi normal di Januari dan Februari, juga sama dengan bulan April.
Pada bulan April 2020, konsumsi rata-rata Gasoil di Jawa Timur sebesar 4.900 KL per hari, turun dibanding konsumsi di awal tahun sebesar 6.000 KL per hari.
Meski demikian, Rustam menegaskan, Pertamina MOR V siap memastikan pasokan energi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk di Jawa Timur dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2020.
"Kami juga telah membentuk Satgas Ramadhan, Idul Fitri, dan COVID-19, untuk memastikan ketersediaan BBM dan elpiji, sudah mulai aktif sejak 08 April hingga nanti 08 Juni 2020," kata Rustam, salam siaran persnya.
Ia mengatakan, Tim Satgas selalu memonitor penyaluran BBM setiap hari, dan menyiapkan antisipasi apabila ada perkembangan, hal ini terkait beberapa wilayah yang menerapkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ditambah larangan mudik yang berpotensi menyebabkan konsumsi Gaoline dan Gasoil turun dibandingkan April 2020.
Sementara itu, untuk konsumsi Elpiji 3 KG di Jatim selama Ramadhan 2020 diprediksi meningkat hingga 3 persen dibanding kondisi Januari-Februari yang mencapai 3.900 metrik ton (MT) per hari.
Peningkatan disebabkan kondisi masyarakat yang lebih banyak berkegiatan di rumah, dan momentum Ramadhan 2020 yang membuat kegiatan memasak semakin tinggi.
Peningkatan ini lebih kecil dibandingkan masa Satgas Tahun 2019 lalu yang mencapai hingga 7 persen, mengingat adanya pembatasan kegiatan yang melibatkan keramaian seperti buka bersama atau pengajian.
Oleh karena itu, Rustam menegaskan, Pertamina akan tetap beroperasi normal untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, namun dilaksanakan dengan menjalankan protokol pencegahan COVID-19.
"Hingga saat ini, Pertamina tetap memberikan pelayanan untuk kebutuhan energi masyarakat, salah satu caranya adalah dengan menerapkan standar COVID-19, seperti menggunakan alat preventif medis seperti masker, sarung tangan, serta hand sanitizer dalam menyalurkan BBM kepada konsumen," katanya.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020