Banjarmasin (ANTARA News) - Sebagian penambak ikan patin di Banjarmasin sedikit mengeluh karena harga ikan patin yang beberapa pekan lalu sempat naik kini tiba-tiba turun.
Beberapa pekan lalu harga ikan patin untuk tingkat pasaran mencapai Rp20 ribu per kg, namun saat ini harga ikan patin hanya berkisar antara Rp17 ribu atau Rp16 ribu per kg atau lebih murah Rp3-4 ribu, ungkap salah seorang penambak ikan patin Nakulo Setyonugroho, Selasa.
Harga yang sudah lebih murah tersebut membuat para penambak kurang bergairah karena para penambak biasanya hanya menjual ikan patin kepada para pengumpul dengan harga Rp10-11 ribu per kg.
Namun jika dibandingkan dengan harga yang mahal, para penambak juga akan meraup keuntungan yang sedikit banyak karena harga pengumpul juga akan dinaikkan seiring kenaikan harga yakni Rp12-12,5 ribu per kg.
"Keluhan yang dirasakan para penambak ikan patin salah satunya juga karena harga pakan ikan yang tidak mengalami penurunan," katanya.
Harga pakan ikan patin yang tidak mengalami penurunan membuat para penambak sedikit kesulitan dana karena harga pakan sebelum kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sedikit lebih murah jika dibandingkan dengan harga pakan sekarang. Sebelum kenaikan BBM harga pakan ikan untuk umur satu bulan Rp220 ribu per karung.
Namun ketika harga BBM naik harga tersebut menjadi Rp226 ribu per karung dan setelah harga BBM diturunkan pemerintah ternyata harga pakan tersebut tidak turut turun.
Meski demikian para penambak tetap bisa memperoleh keuntungan karena dari seribu bibit ikan yang ada penambak dapat memperoleh keuntungan bersih setiap kali panennya hingga Rp4 juta.
Keuntungan tersebut dapat dihitung dengan jalan seribu ikan yang dipelihara memiliki berat masing masing 7-8 ons dengan harga per kg Rp10 ribu atau dengan kata lain seribu ikan dapat dijual dengan harga Rp7-8 juta per satu kali panen atau setiap tujuh bulan.
Sementara itu harga bibit satu ekor hanya berkisar antara Rp375-400 sedangkan harga pakan untur satu bulan hanya Rp226 ribu ditambah pakan umur dua bulan Rp214 ribu dan seterusnya atau hingga umur tujuh bulan penambak hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp3,5-4 juta, demikian Nakulo.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009