"Tes cepat ini dilakukan kepada 86 orang, hasilnya 31 reaktif, sedangkan yang nonreaktif 55 orang. Sisanya 15 orang lagi kami lakukan tes hari ini," kata Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Sragen, Jumat.
Baca juga: Pemkab Gowa isolasi ribuan peserta Ijtima Dunia
Ia mengatakan manajemen perlakuan kepada 31 orang ini yaitu akan dikarantina hingga hasil tesnya negatif.
"Soalnya kalau rapid test positif harus segera disusuli dengan tes swab atau polymerase chain reaction (PCR). Di situ harus mengambil dari nasofaring dan orofaring. Nanti swab akan dilakukan tujuh hari lagi sampai masanya mereka negatif," katanya.
Ia mengatakan untuk bisa menjadi negatif dibutuhkan waktu lebih lama, bahkan bisa lebih dari 14 hari.
Baca juga: Di Gorontalo, sepuluh anggota jamaah ijtima ulama positif rapid test
Sementara itu, dikatakannya, saat ini 31 orang tersebut masih berada di rumah masing-masing dan pada hari Minggu atau Senin minggu depan akan dijemput oleh perwakilan pemda untuk selanjutnya diantar ke tempat karantina.
"Selama mereka berada di rumah, kami imbau agar tidak melakukan kegiatan atau pelayanan apapun. Saat ini tempat karantina sedang kami siapkan. Awalnya kami akan karantina di masjid tempat beliau masing-masing tinggal, tetapi mereka bilang mengikuti pemerintah saja," katanya.
Ia mengatakan jika hasil dari swab nantinya positif maka akan dilihat kondisi masing-masing orang.
"Kalau keadaan umum baik atau tidak ada keluhan maka biar di situ saja. Kalau ada keluhan maka harus dibawa ke rumah sakit, kami ada beberapa rumah sakit, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Suhadi Prijonegoro dan RSUD dr Soeratno. Kami juga ada RS darurat yang ada ruang isolasinya," katanya.
Baca juga: Pemkab Banyumas sisir warga yang baru pulang dari Gowa
Baca juga: 40 peserta ijtima tiba di Tarakan dalam keadaan sehat
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020