Jakarta (ANTARA News) - Pemilihan presiden (pilpres) pada 8 Juli 2009 dalam satu putaran selesai akan dapat menghemat anggaran sebesar Rp2,8 triliun sebagai biaya putaran kedua pilpres, kata Direktur Eksekutif Konsultan Citra Indonesia (KCI) Barkah Pattimahu.

"Saat ini adalah momentum yang tepat untuk pilpres satu putaran saja karena KPU dapat menghemat anggaran pilpres kedua sebesar Rp2,8 triliun dan publik diuntungkan, popularitas capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat mencolok sehingga ia mungkin terpilih kembali sebagai presiden hanya dalam satu putaran," katanya di Jakarta, Senin sore.

Dalam Dialog Politik Rakyat Merdeka Pilpres 2009 Satu Putaran Fakta atau Fiksi itu, Barkah mengatakan, Sebagai Direktur Eksekutif KCI yang merupakan konsultan politik gerakan nasional ”satu putaran saja” yang dipimpin Denny JA, pihaknya berani mengambil peran selaku konsultan karena sudah menghitung secara matang dan melihat gerakan ini dapat memperoleh momentum.

Menurut ia, publik diuntungkan oleh empat hal jika pilpres satu putaran tercapai, pertama begitu banyak dana bisa dihemat dalam kondisi ekonomi yang sulit, yaitu KPU saja bisa menghemat sebesar Rp2,8 triliun sebagai biaya putaran kedua dan pemda juga dapat menghemat, yang jika ditotal sangat mungkin juga berjumlah triliun rupiah.

"Belum lagi penghematan kelompok tim sukses. Penghematan dana itu bisa dialihkan untuk program lain yang memberikan efek langsung bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di saat krisis ekonomi seperti sekarang," katanya.

Kedua, ketidak pastian politik dapat dipercepat karena jika dua putaran, publik masih tak pasti siapa yang akan menjadi presiden Indonesia hingga september 2009. Jika satu putaran, kepastian itu sudah diperoleh pada bulan juli 2009. Investor tentu lebih senang datang dan membuka usaha ketika kepastian itu sudah didapat.

Ketiga, rekonsiliasi atau harmonisasi politik antar pihak yang bersaing lebih cepat dilakukan. Jika dua putaran, polarisasi politik akan semakin tajam. Jika hanya satu putaran saja, silahturahmi politik dapat lebih cepat dimulai lagi.

Keempat, jika pilpres satu putaran saja, pemerintahan lama fokus mengurus kembali rakyatnya saja. Jika ada dua putaran, pemerintahan sekarang akan terpecah perhatiannya. Mereka akan kembali memikirkan strategi, dana, mobilisasi dukungan, yang membuat presiden, wakil presiden dan sejumlah menteri tak lagi berfungsi maksimal.

Mengapa gerakan ini mengarahkan pilihan ke SBY-Boediono bukan ke capres lain? Jawabnya sederhana saja. Karena SBY-Boediono yang paling berpeluang menang satu putaran. Sedangkan capres lain peluangnya adalah kalah dalam satu putaran. Di samping itu, klien kami Lembaga Studi Demokrasi memilih mendukung SBY-Boediono karena adanya komitmen pasangan ini membangun pemerintahan yang kuat dan konsolidasi demokrasi.

"Selaku konsultan, kami memimpin sebuah mesin politik untuk menggulirkan ide satu putaran ini seluas mungkin. Untuk itu, saat ini kita sedang mempersiapkan kampanye media gerakan satu putaran melalui TV nasional, TV lokal, radio, koran. Kita juga menggerakan orang di 7 propinsi 'door to door' untuk menyampaikan pesan itu kepada pemilih," kata Barkah Pattimahu.

Sementara itu, pembicara lain seperti pengamat politik UI Rocky Gerung, Direktur Eksekutif Lembaga Riset Indonesia (LRI) Johan Silalahi, Indra J Piliang (anggota Tim Sukses Pasangan JK-win), Ganjar Pranowo (anggota tim Sukses Mega-Pro) menilai ajakan pilpres satu putaran justru mengebiri hak demokrasi rakyat yang akan memilih capres-cawapres sesuai ketentuan UU bahwa jika tidak ada pasangan mencapai 50 persen pada putaran I, maka dilakukan pilpres puaran II.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009