2. Bikin budget bulanan

Mengatur budget berarti mengatur gaya hidup, maka mulailah dengan membuat daftar pengeluaran rutin.

Alokasikan pengeluaran menjadi tiga kategori. Yang pertama, adalah kebutuhan utama seperti makanan dan pengeluaran rumah tangga (listrik, gas, air, paket internet). Kemudian, alokasikan 5-10 persen untuk dana darurat.

Tabungan, deposito, emas, dan Reksa Dana Pasar Uang adalah pilihan instrumen keuangan yang memenuhi cocok untuk menyimpan dana darurat karena mudah di akses, cukup likuid dan aman.

Kebutuhan kedua seperti kebutuhan pelengkap sebesar 5 persen, seperti jajan takjil, kopi atau pesan makanan. Kebutuhan ketiga yang bersifat hiburan seperti berbelanja baju, gadget dialokasikan sebesar 5 persen.

Dengan membuat budget akan membantu dalam menentukan pos keuangan mana yang menjadi prioritas. Jika kebutuhan utama telah terpenuhi, maka Anda bisa mengeluarkan uang untuk berbelanja. Usahakan agar ketiga kebutuhan ini tidak melampaui dari 30 persen total pengeluaran bulanan.

"Ingat, belanja hanya jika kamu mampu dan tidak berutang. Batasi anggaran belanja makanan untuk sahur dan berbuka. Sesuai sunnah, makan dan minumlah secara cukup. Sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernapas," kata Ernest.

Baca juga: Perencana keuangan ingatkan konsumsi tidak dilakukan secara berlebihan

Baca juga: Karyawan didorong diberikan edukasi perencanaan keuangan

Baca juga: Berambisi miliki rumah, Milenial belum memiliki perencanaan memadai

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020