Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) Din Syamsudin mendesak negara-negara maju melakukan investasi bagi perdamaian ketimbang melakukan kerusakan global.
Desakan tersebut akan disampaikan oleh Din Syamsudin di forum pertemuan tokoh agama dunia menjelang G-8 SUMMIT yang digelar di Roma mulai Senin ini.
Menurut siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Senin menyebutkan, pertemuan yang dihadiri sekitar 50 tokoh dari berbagai agama di dunia, bertujuan merumuskan pikiran dan saran bagi para pemimpin negara-negara maju.
Hal ini sudah rutin, seperti tahun 2007 di Koln dan 2008 di Hokkaido, kata Din Syamsudin.
Ia mengatakan, pihaknya menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia yang diundang dalam kapasitas sebagai President "Asian Conference on Religions for Peace" (ACRP) dan Honorary President "World Conference on Religions for Peace" (WCRP).
Harus diakui, kata Din Syamsudin, bahwa berbagai krisis global dewasa ini, seperti pangan, energi, lingkungan hidup dan keuangan, adalah akibat dari keserakahan dari negara-negara maju dalam mengeksploitasi sumber daya alam untuk pertumbuhan ekonomi belaka, tanpa memperhatikan kelestarian alam dan nasib umat manusia kebanyakan.
Selain itu, kata dia, besar kemungkinan akan dibahas proposal para tokoh agama untuk realisasi MDGs yang sudah menjadi komitmen negara-negara maju sejak 2000 sampai 2015.
"Sudah separuh jalan hingga 2009 realisasi komitmen itu belum terlaksana dengan baik," katanya.
Maka menurut Din Syamsudin akan dicari pendekatan win-win solution seperti mengkompensasi komitmen itu kepada pembayaran utang (debt swap) negara-negara berkembang kepada negara-negara maju ataupun lembaga keuangan dunia.
Hasil pertemuan tokoh agama ini akan disampaikan kepada para pemimpin negara-negara maju lain, atau bila perlu, hasil itu juga disampaikan langsung di acara Summit. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009