Semarang (ANTARA News) - Tim biliar Indonesia yang dipersiapkan tampil pada SEA Games di Laos, Desember 2009 bakal menjalani pelatnas di Semarang awal Agustus 2009.
"Kita hanya mempunyai waktu empat bulan untuk melaksanakan latihan bersama, setelah itu langsung bertanding ke Laos," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI), Tutuk Kurniawan di Semarang, Senin.
Jadi, kata dia, mereka yang masuk pelatnas di Semarang adalah atlit yang benar-benar akan diterjunkan lagi pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Laos mendatang.
"Tidak ada seleksi lagi bagi atlit biliar karena yang masuk ke sini sudah by name," kata Tutuk Kurniawan yang juga Ketua Umum Pengprov POBSI Jawa Tengah tersebut.
Menurut Tutuk yang juga penanggung jawab pelatnas SEA Games 2009 di Jawa Tengah, sebenarnya pelatnas SEA Games 2009 di Jateng ada dua cabang olahraga yaitu biliar dan sepak takraw berlangsung selama tujuh bulan.
Tetapi, kata Tutuk yang juga Wakil Ketua Umum III (bidang perencanaan dan anggaran) KONI Jateng, karena persoalan dana akhirnya hanya berlangsung enam bulan untuk sepak takraw dan empat bulan untuk biliar.
Bahkan, kata dia, semula dana pelatnas di Jateng Rp2,4 miliar akhirnya dipangkas menjadi Rp1,3 miliar.
Menyinggung soal target pada SEA Games di Laos mendatang, dia mengatakan, dirinya merasa ragu Indonesia bisa mengulang sukses SEA Games 2007 Thailand karena persiapannya sangat singkat.
Pada SEA Games di Thailand, cabang olahraga biliar berhasil menyumbangkan dua medali emas melalui Ricky Yang (nomor bola-9) dan Angelina Magdalena Ticoalu (bola-8), satu perak dari Angelina Magdalena, serta satu perunggu dari Tan Kiong An (nomor carom).
"Kalau waktunya hanya empat bulan sangat berat untuk mengejar prestasi seperti di Thailand," kata Tutuk yang juga Ketua Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Tengah.
Padahal, kata dia, pebiliar Singapura kemungkinan besar bakal diperkuat atlet top China karena adanya naturalisasi kewarganegaraan Singapura.
"Pada SEA Games 2007, persaingannya tidak begitu ketat tetapi Laos mendatang akan lebih ketat karena adanya naturalisasi kewarganegaraan Singapura sehingga atlet yang membela negara itu bisa atlet dunia dari China," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009