"Aku gugup lebih dari apa pun. Aku bekerja keras sambil mempersiapkan ini, dan aku sangat berterima kasih kepada semua orang yang bekerja keras denganku," ungkap Solar dalam sebuah wawancara, dikutip dari Soompi, Jumat.
Baca juga: Kemarin, MAMAMOO di Jakarta hingga pendiri Twitter mundur
"Aku ingin tahu apa pendapat orang tentang album pertamaku, dan aku juga takut dan sangat gugup ... Aku merasakan banyak hal yang berbeda. Dimulai dengan album solo ini, aku ingin berbagi energi musikku dengan banyak orang," katanya melanjutkan.
Lagu judulnya, "Spit It Out", menurut Solar menceritakan tentang bagaimana ia menjadi berani untuk mengungkapkan hasratnya yang membara dan mewakili bagaimana ia menaruh semua hasratnya ke dalam album ini.
Baca juga: Kekuatan vokal dalam suasana akrab pada pertunjukan MAMAMOO Jakarta
Solar mengambil banyak konsep yang tidak konvensional untuk visual dari album dan video musiknya, termasuk tampilan botak, paku merah panjang di atas sarung tangan karet, dan banyak lagi.
Ketika ditanya bagaimana penampilannya direncanakan, Solar berkata, "Untuk album ini, aku mendapat banyak bantuan dari kakak perempuanku yang bekerja di bidang desain."
Penampilannya yang botak khususnya memicu banyak percakapan. Personel yang merupakan vokalis utama di grupnya itu mengatakan ia mencoba mengekspresikan jati dirinya lewat penampilan tak biasanya itu.
Baca juga: MAMAMOO sapa penggemar di Jakarta lewat "Egoistic"
“Karena ini adalah album solo pertamaku, aku mencoba mengekspresikan jati diriku melalui penampilan yang botak. Aku juga khawatir tentang itu, tetapi aku benar-benar bersyukur dan terharu melihat banyak orang memandangnya secara positif," ujarnya.
Ketika ditanya apa tujuannya untuk album ini, Solar berharap bisa menjadi seorang seniman yang membuat orang menantikan apa yang akan ia lakukan selanjutnya.
Baca juga: Dua Lipa gandeng Hwasa MAMAMOO di lagu remix "Physical"
Baca juga: Afgan hingga Mamamoo akan tampil di konser V Heartbeat Indonesia
Baca juga: Penampilan perdana MAMAMOO di Jakarta (video)
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020