Islamabad (ANTARA News/AFP) - Pakistan melancarkan serangan "penuh" terhadap Taliban di kawasan suku baratlaut dan akan terus melakukan operasi itu sampai semua militan terbasmi, kata gubernur provinsi, Minggu.
Pasukan keamnanan sudah melakukan operasi tujuh pekan terhadap gerilyawan di tiga distrik lain baralaut, dan pekan lalu ofensif meluas ke zona suku semi-otonomi di sepanjang perbatasan Afghanistan.
"Pemerintah telah meluncurkan operasi penuh di daerah-daerah suku yang mencakup Waziristan," kata Owais Ahmad Ghani, gubernur Provinsi Pebatasan Baratlaut (NWFP), pada jumpa pers di Islamabad.
"Operasi akan terus dilakukan sampai pembasmian militan," katanya.
Kawasan suku merupakan markas Baitullah Mehsud, pemimpin kelompok Taliban, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), dan Washington menuduh gerilyawan muslim garis itu berada di Waziristan untuk merencanakan serangan-serangan terhadap sasaran Barat.
"Kami telah memerintahkan semua badan penegak hukum memulai operasi penuh terhadap Baitullah Mehsud dan para pengikutnya," kata Ghani.
"Ini adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas semua pemboman, terorisme, (dan) pembunuhan orang tak berdosa," tambah gubernur itu.
Seorang jurubicara Mehsud mengklaim bahwa TTP berada di balik serangkaian serangan mematikan di Pakistan dalam beberapa pekan ini, yang dianggap kalangan luas sebagai pembalasan atas operasi militer yang dimulai di sekitar Lembah Swat pada akhir April.
Ofensif itu mendapat dukungan dari AS, yang menempatkan Pakistan pada pusat strateginya untuk memerangi Al-Qaeda, dan seorang pejabat pertahanan senior AS sudah menyatakan bahwa Pakistan merencanakan serangan di Waziristan.
Kawasan suku Pakistan dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan Pakistan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Daerah suku Pakistan, khususnya Lembah Swat, dilanda konflik antara pasukan pemerintah dan militan Taliban dalam beberapa waktu terakhir ini.
Sekitar 1.500 militan dikabarkan tewas dalam ofensif yang diluncurkan di distrik-distrik Lower Dir pada 26 April, Buner pada 28 April dan Swat pada 8 Mei
Swat dulu merupakan daerah dengan pemandangan indah yang menjadi tempat tujuan wisata namun kemudian menjadi markas Taliban.
Perjanjian yang kontroversial antara pemerintah dan ulama garis keras pro-Taliban untuk memberlakukan hukum Islam di sebuah kawasan di Pakistan baratlaut yang berpenduduk tiga juta orang seharusnya mengakhiri pemberontakan Taliban yang telah berlangsung hampir dua tahun.
Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mendesak rakyat Pakistan bersatu melawan kelompok ekstrim, yang menurutnya mengancam kedaulatan negara itu dan yang melanggar perjanjian perdamaian tersebut dengan melancarkan serangan-serangan.
Para pejabat PBB mengatakan, sekitar 2,4 juta orang mengungsi akibat pertempuran itu -- sebuah eksodus yang menurut kelompok-kelompok hak asasi merupakan perpindahan terbesar penduduk di Pakistan sejak negara itu terpisah dari India pada 1947.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
la wong yang dilakukan israel sah..sah.. aja benarkan ....