Depok (ANTARA News) - Para peneliti Universitas Indonesia (UI) terus mengembangkan riset nano teknologi yang mampu menghasilkan nanomaterials dan metodologi pembuatan benda-benda berukuran nano.
"Salah satu yang sudah dikerjakan (departemen Fisika) ialah membentuk nanopowder (serbuk nano) yang dapat diaplikasikan sebagai pelapis, yang berfungsi sebagai anti radar pada pesawat tempur," kata Deputi Direktur Kantor Komunikasi UI, Devie Rahmawati, di Depok, Minggu.
Ia mengatakan tidak hanya itu saja, para peneliti UI juga terus menyempurnakan materi sensor dengan nanoteknologi yang dapat digunakan sebagai sensor cahaya, listrik, gas dan solar cell.
Menurut dia, dengan menyandang nama Indonesia, sudah barang tentu memiliki tanggung jawab besar untuk senantiasa menghasilkan karya yang kelak mampu mempermudah sekaligus mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Untuk itu, kata dia UI akan menempatkan diri di titik terdepan pengembangan ilmu (frontier/cutting-edge). Upaya yang ditempuh adalah memilih fokus atau ceruk (niche) riset. Untuk rumpun Ilmu Alam dan Teknologi, fokus riset UI diarahkan diantaranya untuk riset Intelligence Multimedia and Information Processing, nano technology, ICT.
Gelar Seminar Nano Teknologi
Devie juga mengatakan UI akan menggelar seminar dengan tema "New Frontiers In Micro/Nano Technology" yang dibawakan oleh Profesor Ioan Marinescu, PhD, Direktur Precision Micro-Machining Center Universitas Toledo, Ohio, USA.
Seminar yang digelar Senin (15/6) akan menyajikan temuan teknik rekayasa presisi yang baru, termasuk, pembuatan lensa mikrosperikal, dinamika molecular.
"Pendiri American Society for Abrasive ini akan menyajikan temuan teknik rekayasa presisi yang baru, termasuk, pembuatan lensa mikrosperikal, dinamika molecular," katanya.
Nanoteknologi adalah teknologi yang menciptakan benda dalam dimensi sekitar 1 hingga X nanometer. 1 nanometer adalah sepermilyar meter. Sebagai ilustrasi, selembar kertas kira-kira setebal 100 ribu nanometer dan diameter satu atom emas sekitar sepertiga atau satu nanometer.
Nanoteknologi berarti menciptakan gambar, mengukur, membuat model dan memanipulasi benda-benda dalam rentang ukuran tersebut. Benda-benda yang berukuran nano itu disebut nanomaterials.
Dewasa ini nanomaterials dapat diaplikasikan untuk menambah kekuatan bahan komposit dalam pembuatan raket tenis; pemukul baseball, dan sepeda agar lebih ringan. Tidak hanya itu, katalisator yang dibuat dengan nanoteknologi membuat proses kimia di pabrik berjalan lebih efisien, hemat energi dan mengurangi limbah.
"Sedangkan industri farmasi menggunakan nanoteknologi untuk menambah kapasitas penyerapan serta produk lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan," jelasnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009