Laili yang mengundurkan diri dari turnamen itu diperkirakan akan mengalami penurunan peringkat dari 227 ke urutan 340 ITF.
"Saya memang mendapat sanksi sebagai akibat dari pengunduran diri (pull out) di turnamen Piala Thamrin. Tapi saya merasa tak begitu rugi," ungkap Laili di Jakarta, Minggu.
Sebagaimana diketahui, Laili Rahmawati yang kelahiran 18 Maret 1992 sudah mendaftarkan diri ikut turnamen Piala Thamrin sejak sebulan lalu. Namun karena muncul turnamen Piala Kapolri, ia kemudian menarik diri dan mendaftarkan ke Panpel Piala Kapolri.
Peraturan ITF menegaskan pemain yang mengundurkan diri dari suatu turnamen profesional dikenakan sanksi berupa pengurangan poin yang berakibat penurunan peringkat. Hal ini pun sudah diingatkan oleh PB Pelti sebagaimana disampaikan Sekjen Soebronto Laras.
Ketika dikonfirmasi kemarin, Laili mengatakan ia sudah berpengharapan lagi di junior karena usianya segera memasuki 18 tahun.
"Kalaupun saya bertahan di junior, untuk apa lagi? Saya sudah tidak punya target di junior, apalagi saya jarang bisa mengikuti turnamen internasional. Untuk mengejar poin sudah berat," tuturnya.
Laili mengungkapkan semula ia berniat untuk kembali ikut Piala Thamrin karena ia ada pada posisi unggulan tiga, namun karena namanya sudah dicoret ia harus mengikuti dari babak kualifikasi.
Petenis yang dibina oleh mantan petenis nasional Yayuk Basuki dan Suharyadi ini kini bertekad untuk akan mengukir prestasi di tingkat senior dan mengawalinya di Piala Kapolri.
"Di Piala Kapolri saya ingin berprestasi, apalagi jujur saja, hadiahnya cukup memacu," akunya.
Selain Laili, sebenarnya petenis lain Cynthia Melita juga berniat hijrah mengikuti Piala Kapolri yang berhadiah total Rp300 juta. Namun karena ia belum menyatakan mundur, ia masih bisa mengikuti Piala Thamrin. Cynthia bakal menjadi unggulan tertas bersama Nadia Frederika.
Turnamen Piala Kapolri dalam rangka HUT Bhayangkara akan digelar di Kompleks Lapangan Tenis Hotel Sultan mulai Selasa (16/6). (*)
Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009