Sidoarjo (ANTARA News) - Calon Presiden (Capres) Megawati Soekarnoputri mengklaim Jembatan Suramadu sudah diprogramkan sejak pemerintahan Presiden Soekarno dan dicanangkan sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam kampanye di lapangan Dukuh Sari, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Minggu, capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra itu mengatakan, jembatan yang menghubungkan Surabaya-Madura itu diprogramkan sejak Presiden Soekarno.
"Saat itu, Bung Karno (Soekarno) mencanangkan Program Semesta Berencana. Program itu disetujui dan mendapat perhatian pemerintah sesudah Bung Karno dan saat dirinya menjadi presiden," katanya.
Ia juga menceritakan saat dirinya sempat memimpin Indonesia dengan membuka hubungan dengan negeri China. Saat itu, katanya, hubungan Indonesia dengan pemerintah China belum mencair.
"Pemerintah China siap membantu terkait dengan pembangunan Suramadu yang saat ini sudah diresmikan," katanya.
Pemerintah China, lanjut ia, siap membantu pembangunan sisi tengah, sedangkan sisi selatan Surabaya dan sisi utara dikerjakan oleh anak bangsa.
"Saya cerita ini semua biar masyarakat tahu bahwa pencanangan Suramadu sudah dicanangkan sebelum Presiden saat ini, bukan hanya oleh Presiden saat ini saja," katanya.
Dalam kampanye itu, ia juga meminta semua masyarakat, khususnya pemilih agar tidak takut terhadap intervensi, intimidasi, maupun ancaman dalam ajang Pemilu Presiden 2009.
Ia berharap, pemilu bisa berjalan jujur dan adil tanpa adanya tekanan-tekanan dari penguasa.
Seperti pengalaman pada Pemilihan Gubernur di Jawa Timur pada 2008 yang banyak kecurangan, tekanan dan intrik lainnya untuk tujuan kekuasaan.
"Jangan sampai pengalaman pada pemilihan gubernur Jatim lalu terulang lagi pada pemilihan Presiden kali ini," katanya.
Ia menambahkan semua elemen masyarakat seharusnya menyukseskan Pemilu Presiden 2009 secara jujur dan adil.
"Pemilu Presiden yang sejujur-jujurnya harus terlaksana dengan baik," katanya.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009