Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Beberapa pesawat tempur Israel melancarkan dua serangan pada malam hari terhadap terowongan yang digunakan untuk penyelundupan di bawah perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, kata wanita juru bicara militer Israel, Ahad pagi.

Serangan itu dilancarkan menyusul satu tembakan roket dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel, yang tak merenggut korban manusia atau menimbulkan kerusakan, kata jurubicara tersebut.

Beberapa pesawat tempur Israel telah biasa menyerang terowongan, yang telah menjadi penting bagi ekonomi di Jalur Gaza sejak Israel dan Mesir menutup wilayah Palestina itu bagi segala barang kecuali bantuan penting setelah Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) merebut kekuasaan di sana hampir dua tahun lalu.

Israel telah menuduh HAMAS menggunakan terowongan tersebut guna menyelundupkan senjata, sementara pengelola terowongan berkeras bahwa kebanyakan barang yang diselundupkan adalah makanan, bahan bakar dan keperluan rumah tangga.

Pada Sabtu beberapa saki mata mengatakan dua warga Palestina cedera, ketika polisi yang dipimpin HAMAS melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan demonstrasi terhadap pembagian wilayah Palestina.

Pendukung Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PFLP) dan Front Demokratik bagi Pembebasan Palestina (DFLP) serta Partai Rakyat, yang komunis, turun ke jalan guna melancarkan protes.

Dengan melambaikan bendera Palestina dan spanduk merah PFLP, para demonstran melakukan perjalanan mereka melalui bagian ramai Kota Gaza ke Lapangan Tentara Tak Dikenal, tempat mereka menyerukan diakhirinya pemecahan wilayah Palestina.

Tidak ada penjelasan mengapa polisi HAMAS melepaskan tembakan untuk membubarkan kerumunan massa.

Pemimpin senior PFLP Jamil Majdalawi mengatakan ia khawatir pembagian sekarang ini, dengan pemerintah-pemerintah saingan yang bermusuhan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dapat menjadi selamanya.

Gerakan Islam itu dan kelompok Fatah, yang sekuler pimpinan presiden Mahmud Abbas, telah mengalami perpecahan yang sudah lama dan panas pada hampir dua tahun lalu, ketika HAMAS mengusir pasukan Abbas dari Jalur Gaza dalam sepekan pertempuran jalanan berdarah.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009