Pamekasan (ANTARA News) - Sari Arisanti (32), warga Dusun Asem Manis I, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang menderita penyakit alergi obat atau "Steven Johnson Syndrome" kondisinya kini semakin memprihatinkan.
"Kalau dirawat jalan atau di RSD Pamekasan jelas tidak memungkinkan. Saya menyarankan agar Sari sebaiknya dirujuk saja ke rumah sakit dr. Soetomo Surabaya," kata Direktur RSD Pamekasan, dr. Sarjono Utomo, Sabtu.
Kini kulit ibu dua orang anak tersebut kian melepuh. Di bagian wajahnya timbun benjolan-benjolan yang terus makin membesar yang terasa gatal dan panas.
Penyakit alergi obat yang dialami Sari ini terjadi sejak ia dioperasi caesar, saat melahirkan anak keduanya di RSD Pamekasan, pada Mei 2009.
Pihak dokter menyarankan agar Sari hanya minum obat yang telah disarankan dokter dan tidak minum obat jenis lain. Tapi Sari tidak mengindahkan saran dokter tersebut dan minum jamu habis melahirkan, yang biasa diminum perempuan di Madura.
"Jadi penyakit yang diderita Sari ini terjadi karena terjadi kontradiksi obat di dalam tubuhnya. Antara obat dengan resep dokter dengan jamu yang diminum dia," kata Sarjono.
Sari kembali dirujuk ke RSD Pamekasan, setelah terserang penyakit yang menurutnya aneh tersebut. Yakni kulitnya melepuh dan di dahinya timbul benjolan yang terasa gatal dan panas.
Tapi Sari hanya dirawat selama lima hari dan akhirnya dipaksa pulang oleh petugas RSD Pamekasan karena masa berlaku kartu Jamkesmasnya berakhir.
Di rumahnya di Dusun Asem Manis I, istri Eksan (35) ini hanya bisa berbaring. Untuk berobat ia tak punya biaya. Apalagi selama ini kondisi keuangan rumah tangganya memang pas-pasan.
Sari baru mendapat perhatian setelah Bupati Pamekasan, Drs. Kholilurrahman, mendengar derita yang dialami Sari melalui orang kepercayaannya.
Sabtu (13/6) bupati datang ke rumah Sari didampingi Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Pamekasan, Fadjar Santosa, melihat secara langsung kondisi keluarga miskin di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan Pamekasan itu.
Mantan anggota DPRD Jawa Timur ini lalu memerintahkan pihak RSD Pamekasan merujuk saja Sari Arisanti ke rumah sakit dr.Soetomo Surabaya. Bahkan Bupati menyatakan akan menanggung semua biaya hidup keluarganya selama dioperasi di Surabaya.
Bupati juga menegur Direktur RSD Pamekasan, dr.Sarjono karena telah memaksa pulang orang sedang sakit hanya karena persoalan kartu Jamkesmas yang telah berakhir masa berlakunya. Padahal kata bupati, semua warga miskin berhak mendapatkan pengobatan secara gratis.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009