Yang tersisa tinggal peternak ayam yang besar saja. Saat itu terjadi, maka harga ayam akan melonjak tajam

Palembang (ANTARA) - Asosiasi Masyarakat Peternak Sumatera Selatan memperkirakan sebagian besar usaha peternakan ayam di Palembang bakal gulung tikar atau bangkrut dalam beberapa pekan ke depan, akibat pelemahan daya beli masyarakat akibat penyebaran virus corona.

Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Sumatera Selatan Ismaidi Chaniago di Palembang, Kamis, mengatakan harga ayam yang terus anjlok membuat peternak ayam khususnya peternak kecil tidak dapat bertahan lagi dalam kondisi ini.

“Perkiraan kami, nanti habis Lebaran pada tutup semua. Yang tersisa tinggal peternak ayam yang besar saja. Saat itu terjadi, maka harga ayam akan melonjak tajam,” kata Ismaidi.

Ia mengatakan harga jual ayam di kandang saat ini hanya Rp12.000/kg, sehingga harga di pasar tradisional hanya berkisar Rp22.000/kg.

Sebelumnya, pada awal April, harga di pasar tradisional lebih jatuh lagi yakni hanya Rp18.000/kg.

“Coba bayangkan, berapa lagi harga di kandang. Hanya Rp8.000/kg. Jelas mereka rugi, saat ini saja sudah banyak yang tutup dan terpaksa PHK-kan karyawannya,” kata dia.

Namun, peternak ayam tidak bisa menahan untuk menjual karena dihadapkan tingginya biaya produksi dan usia ayam yang layak dilepas di pasar.

Saat ini peternakan di Kota Palembang sedang kelebihan produksi. Mereka juga tidak bisa menjual ke daerah lain karena di daerah tersebut juga terjadi hal serupa.

“Saat ini hanya 30-40 persen dari produksi yang bisa dijual," kata dia.

Berdasarkan pantauan ANTARA, harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional Palembang, Sumatera Selatan, masih anjlok di kisaran Rp22.000/kg.

Anisa, pedagang ayam di Pasar Perumnas Palembang mengatakan, meski harga sudah jatuh tapi pembeli tetap sepi karena pengaruh adanya penyebaran virus corona (COVID-19). “Orang ke pasar sedikit, jadi walau harga murah tetap saja yang beli sedikit,” kata dia.

Ia mengatakan tidak seperti biasanya harga ayam justru anjlok menjelang Ramadhan. Jika biasanya, Anisa dapat menjual sekitar Rp200 kilogram ayam potong per hari, kini ia mengalami penurunan hingga 30 persen.

Baca juga: Di kabupaten ini peternak tidak rugi, meski harga ayam tengah anjlok
Baca juga: Berdikari diminta pastikan data peternak ayam mandiri
Baca juga: Harga jatuh, Kementan gandeng organisasi peternak serap ayam ras

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020