Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara tim kampanye Jusuf Kalla-Wiranto Indra J Piliang mengatakan optimistis meraih dukungan dari pemilih mengambang (swing voter).
"Swing voter itu memiliki karakteristik rasional, tidak mementingkan citra dan dari kelompok menengah ke atas. Dengan penampilan JK-Wiranto yang semakin bagus belakangan ini, kita optimistis meraih dukungan sekitar 50 persen," katanya di Jakarta, Sabtu.
Indra menyebutkan, dari berbagai kesempatan yang difasilitasi masyarakat, KPU, dan media belakangan, JK-Wiranto tampil semakin baik sehingga mampu mengubah peta dukungan pemilih, terutama dari kelompok swing voter.
Mantan peneliti CSIS ini mengatakan, untuk memperkuat dukungan swing voter, selain dengan penampilan JK-Wiranto, dilakukan dengan menggerakkan relawan untuk menjelaskan secara substantif program-program diusung JK-Wiranto.
Dia memperkirakan jumlah swing voter ini mencapai 30-35 persen, sedangkan yang diharapkan bisa diraih sekitar 16 persen.
Dengan dukungan swing voter, Indra yakin pada putaran pertama pasangan JK-Wiranto bisa meraih 50 persen suara dari pemilih yang menggunakan hak pilih.
"Mengacu pada Pemilu Legislatif lalu, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya sekitar 104 juta dari total 123 juta pemilih. Setidaknya, kita bisa meraih 50 juta suara," kata Indra.
Namun demikian, dia memperkirakan sebagian besar swing voter akan golput karena pada hari pemungutan suaras mereka libur dan tidak akan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Di sisi lain, untuk meraih dukungan ke massa akar rumput, Indra mengaku melakukan pendekatan tertutup.
"Kalangan `grass root` ini terbiasa dengan mitos, maka kita siapkan tim khusus yang berbaur dengan masyarakat untuk mempengaruhi dan memobilisasi dukungan," katanya.
Menyangkut perdebatan pilpres satu putaran atau dua putaran, Indra J Piliang mengatakan, pihak yang mengatakan satu putaran tidak membaca konstitusi secara utuh.
Pada pilpres 2009, katanya, menurut aturan pemenangnya mesti memenuhi syarat 50 plus 1, dan sebaran 17 provinsi dengan perolehan suara 20 persen.
"Dengan persyaratan seperti itu, adalah ilusi bila ada yang mengatakan pilpres akan berlangsung satu putaran," katanya.
Ditanya hasil survei yang mengatakan SBY-Boediono meraih dukungan 70 persen, Indra mengatakan, bila hasil survei itu benar, SBY-Boediono tetap belum memenuhi persyaratan tingkat sebaran di 17 provinsi karena hanya menang di Jawa. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009