Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio menyatakan bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa helikopter Puma di Pangkalan Udara Atang Sendjaya, Bogor, Jabar, Jumat (12/6) siang.

"Sebagai kepala staf dan pribadi saya menyampaikan permohonan maaf atas kecelakaan tersebut dan saya sudah menyiapkan beberapa langkah menindaklanjuti kecelakaan tersebut," katanya, dalam jumpa wartawan di Mabes TNI AU Cilangkap, Jakarta, Jumat malam.

Langkah-langkah tersebut adalah menjamin perawatan seluruh korban baik yang luka-luka maupun meninggal dunia, menyelesaikan seluruh proses evakuasi helikopter dan membentuk tim investigasi, ujar Subandrio.

Ia menyatakan, jika dirinya mundur sebagai kepala staf angkatan udara artinya sama dengan melepas tanggung jawab begitu saja kepada penerusnya.

"Tidak seperti itu... saya akan tetap menjalankan amanah sebagai Kasau, melaporkan kejadian ini kepada pimpinan dan saya serahkan pada beliau (Panglima TNI-red)," katanya.

Kasau menjelaskan, helikopter Puma bernomor registrasi HT 3306 jatuh karena terjadi kerusakan pada sistem kontrol dan auto pilot setelah menjalani perawatan dan tes kelaikan sebanyak satu kali.

"Pada putaran pertama uji terbang berjalan baik namun ketikan dilakukan uji terbang kedua helikopter mengalami kerusakan pada auto pilot dan sistem kontrol," ujarnya.

Kondisi helikopter buatan Prancis tersebut, kini dalam keadaan rusak berat.

Kecelakaan itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia yakni pilot Mayor Pnb Sobic Fanini, Ko-pilot Lettu Pnb Wisnu, Juru Mesin Udara Serka Catur dan Sertu Dodi H.

"Kepada seluruh kelurgaa korban, saya atas nama pribadi dan sebagai Kepala Staf Angkatan Udara menyampaikan duka cita mendalam dan kepada almarhum semoga diberikan tempat yang layak di sisi-nya," kata Kasau.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009