"Hubungan AS dengan Indonesia telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir bersamaan dengan pertumbungan demokrasi di Indonesia," katanya saat dengar pendapat di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS baru-baru ini seperti dikutip dari siaran pers Kedutaaan Besar AS di Indonesia di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Pemerintahan Obama baru saja mengadakan pertemuan selama tiga hari dengan para pejabat Indonesia membahas arah kemitraan yang komprehensif seperti pernah diutarakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Menlu AS Hillary Clinton.
"Pada Senin (8/6) lalu, Menlu Clinton juga bertemu dengan Menlu Indonesia Hassan Wirajuda guna membahas masalah kemitraan dan isu lain," katanya.
Ia mengatakan, sungguh tepat jika keterlibatan negara demokratis terbesar kedua dan ketiga di dunia tersebut telah tumbuh merambah bidang kerja sama yang baru.
Campbell melanjutkan, lingkup kemitraan yang efektif bisa saja berkembang melampaui topik bilateral seiring upaya bersama mengatasi isu regional dan global seperti perlindungan keanekaragaman hayati, pelestarian hutan tropis dan terumbu karang, menjaga perdamaian dunia, memperdalam kerja sama ilmiah dan pendidikan, dan memulihkan keseimbangan dan pertumbuhan ekonomi global.
Di hadapan Senat pula, Campbell berkomentar soal ASEAN.
Menurut dia, AS menyadari betapa pentingnya hubungan perekonomian, politik, pendidikan, dan kebudayaan dengan Asia Timur yang merupakan kawasan dinamis dan beragam serta terus berkembang sekarang ini.
"AS dan ASEAN kini telah memasuki dekade keempat sebagai mitra dialog," katanya.
Ia juga menambahkan, ASEAN baru saja mengesahkan piagam yang memberikan sebuah kerangka kerja sama yang lebih luas di bidang ekonomi, politik, hak asasi manusia, dan isu-isu sosial.
"Meskipun derap evolusi ASEAN tidaklah bersifat dramatis, namun jika kita saksikan perubahan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, maka tambak jelas gambaran yang menunjukkan kegiatan, relevansi, dan kemauan yang terus tumbuh untuk berjuang menghadapi tantangan baru," katanya.
AS, menurut dia, haruslah menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di ASEAN dengan bentuk keterlibatan yang baru dan menjamin kesinambungan kemitraan yang kokoh.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009