Jakarta (ANTARA News) - Mantan anggota Komisi II DPR Haryanto Taslam mengingatkan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) jangan dijadikan "komoditi" kampanye pemilihan calon presiden dan wakil presiden (Pilpres)karena merupakan ujung pangkal tidak selesai penanganannya.
"Silahkan berkampanye, hanya saja pelanggaran HAM jangan lagi diungkit karena itu bagian masa lalu yang bila ditelusuri melibatkan banyak komponen," katanya di Jakarta, Jumat.
Haryanto, yang merupakan salah satu nara sumber pada jumpa pers relawan berani bangkit mandiri (BBM), itu mengaku memiliki data otentik sejumlah pelanggaran HAM.
"Bakal terjadi saling serang dari masing masing tim sukses (Timsus) tiga pasangan Capres - Cawapres," ujarnya.
Haryanto mengatakan idealnya pemerintah mengambil alih pelanggaran HAM.
"Ambil alih karena itu kesalahan masa lalu,selanjutnya memberikan penjelasan agar masyarakat memahami duduk permasalahan kebijakan pemerintah tersebut,"katanya.
Menurut Haryanto pemerintah juga perlu meminta maaf kepada rakyat sehubungan terjadinya pelanggaran HAM.
"Minta maaf kepada masyarakat, selanjutnya beri rehabilitasi bagi para korban," ujarnya dan menambahkan keluarga korban juga perlu diberi santunan.
Haryanto mengaku merupakan salah satu korban dari pelanggaran HAM tahun 1998.
"Saya mengalami pelanggaran HAM dan tidak ingin mengungkit lagi karena sudah memahami duduk permasalahan hal itu dilaksanakan," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009