"Persyaratan yang diminta pihak keamanan, pertandingan harus tanpa penonton," kata Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persibo, Bojonegoro, Hendy K, Jumat.
Menurut dia, khabar kepastian diizinkannya pertandingan Persibo melawan Sriwijaya FC, di stadion Kanjuruhan, Malang, baru diperoleh Jumat.
Setelah mendapatkan kepastian, Hendy mengaku langsung ke Malang untuk menandatangani nota kesepahaman dengan Panpel lokal Malang dan Polres Malang. Dalam pertandingan tersebut, disepakati dilaksanakan pada Selasa sore mulai pukul 15.30 WIB.
Meski tanpa penonton, lanjutnya, pertandingan tersebut disiarkan langsung sebuah stasiun televisi swasta, sehingga warga pendukung Persibo masih bisa menyaksikannya.
Yang penting, lanjutnya, laga kandang itu harus bisa terlaksana. Persibo akan rugi jika tidak bisa menggelar laga tersebut, karena dianggap kalah WO 3-0 dan pada musim kompetisi Copa Indonesia tahun depan, tidak diperbolehkan ambil bagian.
"Padahal, biaya penyelenggaraan di Malang jauh lebih besar dibandingkan jika digelar di Bojonegoro," katanya.
Laga Persibo melawan Sriwijaya FC yang semula dijadwalkan di stadion Letjen H.Soedirman Bojonegoro, gagal dilaksanakan. Ini setelah Polda Jawa Timur, mengeluarkan larangan pertandingan sepak bola, termasuk keramaian selama masa kampanye pemilihan presiden sejak 11 Juni hingga 14 Juli.
Sementara itu, Manajer Bidang Teknis Persibo Bojonegoro, Imam Sardjono menyatakan, seluruh pemain yang diturunkan harus bermain maksimal. Dalam laga itu, Persibo membawa 18 pemainnya, untuk efisiensi.
"Kami sebenarnya berharap bisa membalas kekalahan telak 0-5 pada pertandingan pertama, tetapi rasanya berat, apalagi dengan kondisi harus bermain di luar kota," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009