Tokyo (ANTARA News) - Kedutaan Besar RI di Tokyo menyakinkan kalangan wisata Jepang bahwa kondisi Indonesia hingga saat ini masih bebas dari H1N1 alias flu babi, sehingga dunia pariwisata Indonesia tetap aman untuk dikunjungi turis asing, kata Wakil Dubes RI untuk Jepang Ronny P Yuliantoro.
"Silakan berwisata ke Indonesia, termasuk ke Lombok, karena Indonesia bebas flu babi," kata Ronny P Yuliantoro, di Tokyo, Jumat, saat membuka acara "Travel Dialog" dengan belasan biro perjalanan wisata Jepang mengenai pariwisata Pulau Lombok.
Untuk meyakinkan para pimpinan biro perjalanan wisata Jepang Wakil Dubes pun mengutip pernyataan Dirjen Badan Kesehatan Dunia(WHO) yang memaparkan peta penyebaran flu babi (H1N1), di sana posisi Indonesia masih dalam zona aman.
Di hadapan para pimpinan biro perjalanan Jepang, Ronny juga mengingatkan agar situasi krisis ekonomi global yang juga mengimbas ke Jepang jangan sampai menghilangkan optimisme dalam berbisnis.
Menurut dia, bagaimanapun bisnia dunia pariwisata memiliki keunikan tersendiri sehingga perlu terus dicari peluang bisnisnya.
Dialog pariwisata itu digagas maskapai Garuda Indonesia dalam rangka mengembangkan daerah tujuan wisata Indonesia lainnya selain Bali.
Lombok dipilih karena kondisi alamnya yang tidak berbeda jauh dengan Bali dan juga masih alami. Selain itu, kini sudah semakin banyak hotel dan resort serta akan dibukanya bandara internasional di Mataram tahun depan.
Dalam dialog itu terlihat minat biro perjalanan Jepang untuk mengetahui lebih jauh daerah tujuan wisata yang digambarkan sebagai "pesaing kuat Pulau Bali".
Mereka berdialog dari satu meja ke meja lainnya sekadar mengetahui perkembangan dan fasilitas yang ditawarkan para pemilik hotel atau resort yang datang langsung dari Lombok ke Jepang.
Kamis (11/6) pemilik hotel dan resort yang sebagian di antaranya berkebangsaan Jepang dan Australia itu juga melakukan hal yang sama di Nagoya.
Kepala Perwakilan Kantor Promosi Pariwisata Indonesia di Tokyo Tadahiko Narita mengatakan, dialog pariwisata merupakan kesempatan yang bagus, karena publik Jepang dapat mengetahui perkembangan terbaru dari Lombok, termasuk situasi penyebaran flu babi.
Menyinggung soal flu babi, dunia turisme Jepang sebetulnya sangat mengikuti imbauan pemerintahnya yang sampai sekarang masih "melarang" warganya bepergian kalau tidak perlu betul untuk menghindari terinfeksi flu babi.
"Namun sebetulnya itu hanyalah sekedar imbauan saja," katanya.
Mengenai promosi Lombok, Narita mengatakan, sulit untuk mengalahkan citra Bali, namun kalau promosi ini dilakukan terus- menerus bisa menjadi pendorong untuk mengenal Lombok lebih jauh,sama seperti ketika Bali dulu belum terkenal dan masih kampung.
Beberapa biro perjalanan menyarankan agar strategi promosi Lombok di Jepang dibuat sebagai tujuan tambahan atau pelengkap paket wisata Bali, misalnya dengan menawarkan paket wisata "Bali Plus".
"Lombok bisa menjadi pilihan kedua setelah Bali, makanya paket wisatanya harus dibuat sebagai tambahan dari Bali," ujarnya seorang pelaku pariwisata Jepang.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009