New York (ANTARA) - Harga minyak mentah dunia naik dalam perdagangan yang fluktuatif pada akhir transaksi Rabu (Kamis pagi WIB), dengan patokan AS menetap 19 persen lebih tinggi.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni naik 2,21 dolar AS atau 19,1 persen, menjadi menetap di 13,78 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sebelumnya di sesi tersebut, patokan minyak AS telah diperdagangkan serendah 10,26 dolar AS per barel, sebelum melonjak sekitar 40 persen hingga mencapai tertinggi sesi di posisi 16,20 dolar AS.
Minyak mentah berjangka WTI untuk penyerahan Juni, terperosok 8,86 dolar AS atau 43 persen, menjadi menetap di 11,57 dolar AS per barel pada Selasa (21/4).
Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik 1,04 dolar AS atau 5,38 persen, menjadi ditutup pada 20,37 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Di sesi sebelumnya Brent anjlok 24 persen menjadi 19,33 dolar AS per barel, terendah sejak Februari 2002.
Pergerakan pasar terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menghancurkan kapal perang Iran jika mereka mengganggu kapal-kapal AS di laut.
"Saya telah menginstruksikan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk menembak jatuh dan menghancurkan setiap dan semua kapal perang Iran jika mereka mengganggu kapal kami di laut," cuit Trump Rabu pagi (22/4), tanpa memberikan rincian lainnya.
Harga minyak agak di bawah tekanan setelah data menunjukkan peningkatan stok minyak mentah AS. Dalam pekan yang berakhir 17 April, persediaan minyak mentah komersial AS, tidak termasuk dalam Cadangan Minyak Strategis, meningkat 15 juta barel dari minggu sebelumnya, Badani Informasi Energi AS mengatakan dalam sebuah laporan pada Rabu (22/4).
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020