Washington, 12/6 (ANTARA/AFP) - Gedung Putih mengatakan, pihaknya memperkirakan Korea Utara akan bertindak `sembrono` di tengah laporan-laporan media bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba nuklir ketiga untuk menanggapi ancaman-ancaman sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Sementara kita tidak akan mengomentari laporan-laporan intelijen, kami memperkirakan Korea Utara akan bertindak sembrono dan berbahaya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Mike Hammer, dalam pernyataannya seperti diberitakan AFP.
"Namun tatkala dunia bersatu untuk mengesahkan satu resolusi keras baru dari Dewan Keamanan PBB, hal itu menunjukkan secara jelas bahwa Korea Utara hanya bersikap untuk terus mengisolasi dirii," kata Hammer.
Korea Utara bulan lalu melakukan uji coba bom nuklirnya yang kedua dan hal itu meningkatkan pertikaian setelah pada bulan April negara itu melakukan uji coba rudal jarak jauh serta menarik dirinya dari perundingan perlucutan nuklir.
Para pejabat intelijen AS telah memperingatkan Presiden Barack Obama bahwa Korea Utara bertekad untuk merespon kecaman resolusi PBB, kata laporan Fox News, mengutip sumber-sumber intelijen AS.
Fox juga melaporkan bahwa Badan Intelijen Pusat (CIA) telah mengungkapkan Korea Utara berencana akan melakukan pemrosesan kembali bahan bakar plutoniumnya menjadi plutonium untuk senjata, dengan mendorong program pengayaan uranium dan meluncurkan Rudal balistik antar benua Taepodong-2.
Jaringan berita CNN mengatakan, ada `indikasi baru` bahwa Korea Utara akan mempersiapkan uji coba nuklir lainnya.
Langkah Korut itu terjadi pada saat utusan khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Bosworth, mengatakan, AS bertekad untuk melakukan diplomasi meski Dewan Keamanan PBB bergerak untuk memperpanjang sanksi-sanksinya.
"AS dan negara-negara sekutu serta mitra-mitra kami di kawasan ingin mengambil langkah-langkah penting guna menjamin keamanan kita dalam menghadapi ancaman yang meningkat ini," kata Bosworth kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Kamis.
Meskipun demikian, dia menambahkan, bahwa demi `kepentingan semua pihak yang terkait, kami sangat mengharapkan bahwa Korea Utara akan memilih jalan diplomasi dari pada konfrontasi,`.
Hal ini sejalan dengan rujukan harapan AS untuk melanjutkan perundingan-perundingan enam negara, yang melibatkan China, Jepang, kedua Korea, Rusia dan AS.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009