New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham Wall Street berakhir dengan kenaikan moderat pada Kamis waktu setempat, karena data menunjukkan sebuah kenaikan dalam penjualan ritel AS dan klaim pengangguran turun membantu menenangkan kekhawatiran dari meningkatnya harga minyak dan tingkat suku bunga.

Pasar juga menunjukkan sebuah pengenduran dari tekanan pasar obligasi, setelah permintaan dalam lelang obligasi negara menguat, membantu indeks Dow Jones Industrial Average naik 31,90 poin, atau 0,37 persen, menjadi ditutup pada 8.770,92.

Indeks komposit teknologi berat Nasdaq bertambah 9,29 poin, atau 0,50 persen, menjadi 1.862,37 dan indeks Standard & Poor`s 500 meningkat 5,74 poin, atau 0,61 persen, menjadi 944,89.

Pasar bereaksi terhadap berita penjualan ritel AS naik pada Mei untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, meski terbesar dari kenaikan tersebut berasal dari kenaikan harga bensin.

Laporan terpisah lainnya, menunjukkan klaim baru untuk manfaat pengangguran AS pekan lalu turun untuk kali keempat pekan berturut-turut.

"Pemulihan sudah berada di jalan, meskipun seperti dikatakan lagu, `jika hanya (kami) dapat menunggu`," kata Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors.

Naroff mengatakan, laporan ritel "adalah permukaan yang bagus dan detilnya pun tidak buruk. Saya tidak mengira setiap orang diperkirakan mulai membelanjakan sebagian uangnya pada apapun. Tetapi mereka telah mulai mencelupkan jari kaki kembali ke dalam air perbelanjaan dan itu sebuah perkembangan positif."

Dia menambahkan bahwa laporan pengangguran menunjukkan "kami sedang membuat tidak ada kemajuan pada orang-orang yang tergulung pengangguran karena klaim terus meningkat .... Secara keseluruhan, laporan hari ini menjaga kecenderungan naik dari data yang menunjukkan sebuah pelambatan dalam resesi."

Tingkat pengembalian (yield) obligasi turun setelah sebuah lelang obligasi negara berjangka 30-tahun, membantu mengurangi kekhawatiran tentang meningkatnya pasang utang AS.

Yield pada obligasi negara berjangka 10-tahun, yang sempat mencapai di atas 4,0 persen, jatuh menjadi 3,862 persen dari 3,936 persen pada Rabu dan pada obligasi berjangka 30-tahun berkurang menjadi 4,692 persen terhadap 4,749 persen.

"Menguatnya permintaan pada lelang obligasi negara berjangka 30-tahun pada Kamis, mendorong yield turun, namun penurunan substansial lebih lanjjut diperlukan untuk memelihara stabilitas baru-baru ini dalam penjualan rumah dan peluang lebih lanjut untuk pemulihan ekonomi," kata Ryan Sweet dari Moody`s Economy.com.

"Jika suku bunga jangka panjang gagal membalikan beberapa dari kenaikan mereka baru-baru ini, Federal Reserve mungkin perlu mengintensifkan kebijakan pelonggaran kuantitatifnya," kata dia, sehubungan upaya bank sentral membeli surat utang untuk menjada suku bunga tetap rendah.

Di antara saham-saham utama, Delta Air Lines naik 1,53 persen menjadi 6,66 dolar AS setelah maskapai penerbangan terbesar dunia itu mengatakan akan mengurangi kapasitas penerbangan 10 persen dalam mengahadapi menurunnya perjalanan dan meningkatnya biaya bahan bakar minyak.

Bank of America melangkah naik 8,26 persen menjadi 12,97 dolar AS setelah sebuah pialang menaikkan peringkatnya. Kenaikan peringkat lain membantu rivalnya, BB&T, yang melompat 1,58 persen menjadi 22,56 dolar AS.

General Electric menguat 0,45 persen menjadi 13,46 dolar AS setelah divisi energinya memperoleh kontrak untuk generator pembangkit listrik di Bahrain.

Di sektor teknologi, Qualcomm turun 0,33 persen menjadi 45,98 dolar AS, namun Dell bertambah 2,55 persen menjadi 13,27 dolar AS setelah mengatakan raksasa komputer itu sedang mencari akuisisi baru.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009