New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak menguat ke posisi tertinggi baru delapan bulan pada Kamis waktu setempat, setelah sebuah badan internasional terkemuka melaporkan sinyal kehidupan dalam permintaan yang hampir mati di antara ekonomi-ekonomi maju.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli naik 1,35 dolar AS dari penutupan Rabu menjadi berakhir mantap pada 72,68 dolar AS per barel.
Semula, dalam perdagangan harian kontrak sempat mencapai posisi tertinggi 73,23 dolar AS, level tertinggi sejak Oktober.
Di London, minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Juli naik 99 sen menjadi ditutup pada 71,79 dolar AS.
Harga minyak memperpanjang kenaikan kuat Rabu, setelah Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan estimasinya untuk permintaan global untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir.
Proyeksi bulanan IEA terakhir tampak medorong kenaikan kuat pasar pada Rabu didukung bergairahnya (bullish) laporan mingguan minyak AS, yang menunjukkan sebuah penurunan besar dalam persediaan minyak mentah.
"Itu bagian dari pergerakan naik menyeluruh ini didukung realisasi yang kemungkinan sekali keadaan terputus untuk sebuah permintaan besar sangat terbatas," kata Constanza Jacazio dari Barclays Capital.
"Laporan kunci yang telah dirilis menunjukkan revisi naik moderat. Itu mencerminkan sebuah perubahan kecenderungan setelah berbulan-bulan direvisi turun," tambah dia.
Dalam laporan Juni, IEA mengatakan pihaknya telah merevisi proyeksi permintaan minyak global naik 120.000 barel per hari untuk 2009, "menyusul lebih kuatnya daripada perkiraan" data kuartal pertama di antara 30 negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD.
IEA memproyeksikan permintaan minyak global 83,3 juta barel per hari untuk 2009, naik dari 83,18 juta barel per hari dalam laporan Mei.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, estimasi permintaan global akan menjadi turun 2,5 juta barel per hari atau 2,9 persen terhadap estimasi sebelumnya 2,6 juta barel per hari.
"Revisi ini tidak menyiratkan dimulainya pemulihan ekonomi global, tapi mungkin mencerminkan sebuah pelambatan tajam penurunan," kata IEA.
Para pedagang juga fokus pada data impor China, yang mencapai 4,035 juta barel per hari hampir menyentuh rekor tertinggi 4,085 juta barel per hari yang terjadi maret 2008 dan naik 5,5 persen dari setahun lalu, tulis para analis Barclays.
"Pergantian sentimen lebih luas, dalam ukuran ekspektasi ekonomi, dalam ukuran dari proyeksi permintaan adalah elemen kunci," kata Jacazio.
IEA, unit pemantau energi dari OECD, juga merevisi naik tipis estimasi untuk permintaan OECD tahun ini menjadi 45,2 juta barel per hari, menunjukkan sebuah penurunan 2,3 juta barel per hari atau 4,9 persen dari konsumsi tahun lalu.
IEA mengatakan, data memberikan kesan bahwa pemicu kenaikan tipis ini datang dari ekonomi-ekonomi industri terkemuka dan terutama dari aktivitas di Amerika Serikat.
Kenaikan 20 dolar AS baru-baru ini dalam harga minyak dan penguatan tak terduga konsumsi AS adalah sinyal bahwa resesi kemungkinan mereda, tulis IEA.
Harga minyak telah melampaui 71 dolar AS pada Rabu, karena para pedagang mengikuti jejak jatuhnya cadangan minyak mentah AS, melemahnya dolar AS dan harapan dari pemulihan permintaan energi global.
Badan Informasi Energi AS (EIA) menyatakan cadangan minyak mentah AS telah jatuh 4,4 juta barel pekan lalu -- jauh lebih besar dari ekspektasi pasar turun 700.000 barel.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009