Jakarta (ANTARA News) - Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Bank Indonesia kredit Bermasalah (NPL/non performing loan) sektor pertanian terus merangkak naik sejak Januari hingga April.
Dikutip dari situs Bank Indonesia, Jumat, NPL disektor pertanian, perburuan dan sarana pertanian pada Januari 2009, mencapai Rp2,120 triliun. Posisi Februari NPL di sektor itu meningkat menjadi Rp2,405 triliun.
Naik lagi pada Maret 2009 menjadi Rp2,661 triliun dan posisi April 2009, NPL telah mencapai Rp2,971 triliun. Dengan kata lain, Selama Januari-April 2009 telah meningkat hingga 40 persen.
Hal yang sama juga terjadi di sektor perdagangan, restoran dan hotel. Sektor ini, pada Januari 2009 mencatatkan NPL sebesar Rp9,217 triliun. Meningkat pada Februarai 2009 menjadi Rp9,281 triliun.
Pada Maret 2009, NPL telah naik kembali menjadi Rp10,183 triliun dan posisi April 2009, NPL kembali naik menjadi Rp10,689 triliun. Sehingga selama Januari-April NPL sektor ini telah mengalami peningkatan sebesar 15,9 persen.
Tak berbeda jauh, sektor konstruksi juga mengalami peningkatan NPL yang berkelanjutan selama Januari hingga April.
Sektor konstruksi pada Januari 2009, mencatatkan NPL sebesar Rp2,920 triliun. Pada Februari NPL naik menjadi Rp3,097 triliun. Meski pada Maret sempat turun menjadi Rp3,078 triliun, namun April kembali meningkat menjadi Rp3,175 triliun.
Sementara itu, sektor perindustrian setelah meningkat pesat pada Maret 2009, kini mulai melandai di April 2009.
NPL sektor perindustrian tersebut, pada Januari 2009 tercatat sebesar Rp15,375 triliun. Pada Februari meningkat menjadi Rp16,488 triliun.
Maret 2009, NPL perindustrian meningkat pesat hingga Rp19,372 triliun. Namun pada April 2009, NPL perindustrian turun tipis menjadi Rp19,309 triliun. Sehingga pada Januari-April telah terjadi peningkatan 15,9 persen.
Sedangkan pertambangan justru mengalami perbaikan meski sempat meningkat pada bulan Februari. Pada Januari 2009, NPL sektor pertambangan tercatat sebesar Rp988 miliar. Pada Februari 2009, NPL tercatat naik menjadi Rp1,050 triliun.
Namun dua bulan berikutnya berturut-turut mencatatkan penurunan menjadi Rp759 pada bulan Maret 2009 dan Rp739 pada bulan April 2009. Sehingga selama Januari-April 2009 NPl telah turun sebesar 25,2 persen.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009