London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak melonjak ke posisi tertinggi delapan bulan pada Kamis waktu setempat, mencapai hampir 73 dolar AS di New York, karena IEA menaikkan estimasi permintaan global untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli melonjak hingga mencapai posisi tertinggi 72,78 dolar AS per barel -- sebuah level yang terakhir terlihat pada Oktober -- juga sehari setelah pemerintah AS mengumumkan sebuah penurunan besar dalam cadangan minyak mentahnya.
Kontrak terakhir diperdagangkan pada 72,74 dolar AS, naik 1,41 dolar AS dari penutupan Rabu.
Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Juli, naik satu dolar AS pada 71,80 dolar AS dalam transaksi terakhir di London, setelah sempat mencapai sebuah posisi tertinggi delapan bulan 71,93 dolar AS.
Badan Energi Internasional (IEA), dalam laporan Juni pada Kamis mengatakan, bahwa pasar minyak kemungkinan mengirimkan sebuah pesan bahwa resesi sedang berkurang dalam menguatnya ekonomi-ekonomi.
Estimasi permintaan minyak global sekarang oleh IEA menjadi 83,3 juta barel per hari pada tahun ini, naik dari 83,18 juta barel dalam laporan Maret, menunjukkan sebuah penurunan 2,5 juta barel pee hari atau 2,9 persen dari level tahun lalu.
"Pasar saat ini berada dalam sebuah fase dari identifikasi hijau atau tunas bambu dan IEA membuat revisi naik pertama terhadap permintaan untuk 10 bulan terakhir, kemungkinan akan diambil sebagai tambahan `green shoot`," kata analis dari PetroMatrix, Olivier Jakob.
Akan tetapi, dia menambahkan: "Revisi ini tidak perlu menyiratkan dimulainya pemulihan ekonomi global, dan mungkin hanya sinyal awal kebangkitan dari dasar resesi."
IEA, unit pemantau energi dari 30 negara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), juga menaikkan tipis estimasi untuk permintaan OECD tahun ini menjadi 45,2 juta barel per hari, menunjukkan sebuah penurunan 2,3 juta barel per hari atau 4,9 persen dari konsumsi tahun lalu.
Ini juga 12.000 barel per hari lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya, mengindikasikan bahwa kenaika untuk OECD membukukan untuk semua dari kenaikan global.
IEA mengatakan, data memberikan kesan bahwa pemicu kenaikan tipis ini datang dari ekonomi-ekonomi industri terkemuka dan terutama dari aktivitas di Amerika Serikat.
Kenaikan 20 dolar AS baru-baru ini dalam harga minyak dan penguatan tak terduga konsumsi AS adalah sinyal bahwa resesi kemungkinan mereda, tambahnya.
Harga minyak telah melampaui 71 dolar AS pada Rabu, karena para pedagang mengikuti jejak jatuhnya cadangan minyak mentah AS, melemahnya dolar AS dan harapan dari pemulihan permintaan energi global.
Badan Informasi Energi AS (EIA) menyatakan cadangan minyak mentah AS telah jatuh 4,4 juta barel pekan lalu -- jauh lebih besar dari ekspektasi pasar turun 700.000 barel.
IEA Kamis menyatakan, bahwa permintaan industri meningkat meski konsumsi oleh sektor transportasi dan jasa masih tertekan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009