"Hingga kini, kami belum menerima informasi terkait rencana pembongkaran," kata Muh. Iqbarsyah Ishak, salah seorang kerabat dari keluarga besar Tan Malaka yang dihubungi dari Kediri, Kamis.
Ia juga mengatakan, hingga kini izin penggalian dari Departemen Sosial belum turun, sehingga pihaknya meragukan, jika makam Tan Malaka akan dibongkar pada 18 Juni mendatang.
Namun, sebagai anggota keluarga, pihaknya selalu siap jika sewaktu-waktu diberi informasi akan dilakukan penggalian.
"Kami tentunya akan ikut, jika dilakukan penggalian, karena kami juga masih keluarga," katanya.
Selain ragu karena hingga kini belum ada pemberitahuan resmi, setidaknya paling cepat sebulan sebelum peninjauan ke lokasi, ia juga khawatir rencana penggalian itu dimanfaatkan segelintir orang, terutama mendekat pemilihan presiden.
Bahkan, pihaknya sering mendengar berbagai organisasi di luar pemerintah bakal melakukan penelitian di lokasi makam, terkait dengan kebenaran jenazah Tan Malaka.
"Kami khawatir, jika penggalian itu bermuatan politis. Hal itu bisa saja terjadi, mengingat saat ini mendekati pemilu presiden," katanya mengungkapkan.
Mengingat perjuangan Tan Malaka, Iqbar mengatakan, pihak keluarga telah membuat lembaga resmi, yaitu "Tan Malaka Institute" yang dibangun di Sumatera Barat, tempat kelahirannya.
Selain berisi buku-buku karya Tan sendiri, lembaga yang mempunyai museum khusus untuk mengenang Tan Malaka tersebut juga berisi berbagai tulisan karya penulis lain tentang pemikiran Tan Malaka.
Kabar beredar, makam Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur bakal dibongkar 18 Juni mendatang. Kabarnya, pembongkaran itu akan melibatkan unit dari Polda Jawa Timur dan Tim Forensik Polri.
Sayangnya, pemerintah kabupaten mengaku hingga kini belum mendapat informasi terkait rencana pembongkaran, termasuk pemberitahuan resmi. Namun, pemkab mengaku sudah siap memfasilitasi rencana pembongkaran tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009