Indonesia tetap mendukung World Expo 2020 Dubai, namun saat ini berbagai anggaran dan sumber daya diprioritaskan pemerintah dalam penanganan COVID-19...
London (ANTARA) - Komite Eksekutif Badan Expo Dunia (BIE) sepakat mengusulkan penundaan World Expo 2020 Dubai setelah Uni Emirat Arab (UEA) sebagai tuan rumah mengajukan permohonan menunda pelaksanaan expo menjadi 1 Oktober 2021 – 30 Maret 2022.
Keputusan tersebut diambil pada Selasa (21/4) di Paris. Selanjutnya keputusan penundaan pameran dunia itu akan ditetapkan secara daring pada akhir Mei 2020, oleh Majelis Umum BIE yang beranggotakan sebanyak 170 negara.
Sebagai salah satu dari 12 negara anggota Komite Eksekutif BIE dalam pertemuan itu, Pensosbud KBRI Paris Jane Runkat kepada Antara London, Rabu, mengatakan Indonesia menekankan COVID-19 telah mengubah secara mendasar cara manusia berinteraksi, bekerja, dan menjalani hidup sehari-hari.
Dari yang awalnya merupakan krisis kesehatan, COVID-19 menjadi krisis multidimensional, katanya.
Baca juga: Presiden ingin Paviliun Indonesia tampil futuristik di World Expo
Menurut Dubes RI Arrmanatha Nasir, dampak dari COVID-19 akan terus dirasakan jauh setelah krisis kesehatan selesai. Sebagian besar negara di dunia telah merubah fokus dan prioritas mereka ke depan.
Penanganan COVID-19 dan krisis ekonomi menjadi prioritas sebagian besar negara, termasuk Indonesia. Oleh karenanya berbagai program dan kegiatan BIE, termasuk World Expo 2020 Dubai, disesuaikan dan mempertimbangkan situasi ini.
“Indonesia tetap mendukung World Expo 2020 Dubai, namun saat ini berbagai anggaran dan sumber daya diprioritaskan pemerintah dalam penanganan COVID-19 dan minimalisir dampak krisis ekonomi kepada masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah buka lomba desain logo dan maskot Paviliun Indonesia 2020
Dalam pertemuan itu Indonesia menegaskan pentingnya agar penundaan World Expo 2020 Dubai sedapat mungkin menekan dan membatasi dampak serta kerugian kepada negara peserta expo, khususnya terkait kerugian finansial. Di saat negara-negara fokus menangani dampak COVID-19, dampak finansial yang besar dari penundaan akan memberatkan negara peserta expo.
Langkah penyelenggara, seperti memberi kelonggaran dan tidak mengenakan penalti untuk keterlambatan penyelesaian konstruksi paviliun akan sangat membantu negara peserta expo yang kini harus fokus dan memprioritaskan anggarannya untuk menangani COVID-19
Selain itu Indonesia juga menyampaikan pentingnya penyelenggara Dubai Expo nantinya mempersiapkan protokol kesehatan baru guna melindungi pengunjung dan peserta. Hal ini mengingat belum diketahuinya pengaruh COVID-19 dan guna mencegah terjadinya penyebaran baru.
Indonesia merupakan salah satu dari 192 negara yang akan ikut dalam World Expo 2020 Dubai yang juga merupakan World Expo pertama di Timur Tengah. Saat ini gedung paviliun Indonesia masih dalam pembangunan. Adanya COVID-19 menghambat penyelesaian pembangunan tersebut.
Baca juga: Jokowi ingin World Expo Dubai sebagai hub dengan Timur Tengah-Afrika
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020