Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah perlu memberikan insentif untuk mendorong perbankan menurunkan suku bunga kredit menyesuaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM) Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta Kamis mengatakan, pemerintah harus melakukan intervensi terhadap bank-bank swasta yang belum menurunkan suku bunga.

Seharusnya bank sudah menurunkan suku bunga karena BI sudah menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 7,00 persen.

Diturunkannya BI Rate dengan harapan perbankan menurunkan suku bunga sehingga mendorong perkembangan dunia bisnis khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Sekarang bank masih memberlakukan suku bunga kredit UMKM 16 persen hingga 24 persen. Kadin berharap dalam waktu dekat bank bisa menurunkan suku bunga kredit sebesar 10 persen.

Seharusnya bank atau pemerintah menetapkan suku bunga yang lebih kecil kepada pelaku UMKM dibanding pelaku bisnis besar yang hanya dikenai suku bunga kisaran 10 persen hingga 12 persen.

Alasannya, UMKM lebih banyak memberikan kontribusi kepada bank dibanding pelaku bisnis besar yang mengajukan kredit.

Dengan pemberlakuan bunga tinggi kepada UMKM, katanya, seolah-olah UMKM telah memberikan subsidi kepada pelaku bisnis menengah besar, padahal mestinya sebaliknya UMKM yang berhak disubsidi.

Menurut Sandiaga, penurunan suku bunga harusnya berdampak positif terhadap pemberian kredit UMKM karena sektor ini memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

BI menurunkan suku bunga acuan berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi di dalam dan luar negeri. Perekonomian Indonesia masih tumbuh 4,4 persen pada triwulan pertama 2009 yang didukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pemerintah.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009