Makassar (ANTARA News) - Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) negeri di Makassar, Um (12) menjadi korban pemerkosaan oleh dua orang pemuda yang juga masih tetangganya.

Korban yang ditemani orang tuanya, Umar dan seorang saksi Daeng Puji yang melihat kejadian itu, Rabu, melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolresta Makassar Timur.

Polisi yang menerima laporan tersebut langsung menjemput tersangka, Hab alias Onggeng (20) dan Kam alias Ucil (19) di rumahnya Jalan Tinumbu, Makassar.

Menurut pengakuan korban yang masih duduk di bangku kelas lima SD, perbuatan tersebut sudah sering dilakukan oleh kedua pelaku yang juga masih tetangganya.

"Kedua pelaku sering membelikan saya minuman keras, kemudian memaksa saya untuk meminumnya hingga akhirnya saya tidak sadarkan diri," ungkapnya.

Dia mengaku jika kedua pelaku sudah sering melakukan pemerkosaan itu, hanya saja, dirinya takut melaporkan perbuatan kedua pelaku kepada orang tuanya.

"Saya takut melaporkan kejadian itu sama bapak saya karena saya takut dipukul sama orang tua saya," terangnya dihadapan polisi.

Daeng Puji yang juga tetangga korban saat mengantar orang tua korban melapor ke polisi mengaku jika perbuatan itu sudah diketahuinya beberapa pekan lalu.

Saat itu, kata Daeng Puji, kedua pelaku memohon agar apa yang dilihatnya itu tidak dilaporkan ke orang tua korban. Namun, semuanya berubah setelah dirinya melihat kejadian itu untuk kedua kalinya.

"Saya sudah pernah melihat korban dan pelaku di dalam rumahnya. Saat itu, saya tidak tahu apa yang dilakukannya dan setelah itu kedua pelaku kemudian meminta saya untuk tidak memberitahukan kejadian itu kepada orang tuanya," katanya.

Sementara itu, Kepala SPK A Ipda Hasanuddin yang dikonfirmasi membenarkan adanya pengaduan korban dengan orang tuanya.

"Pengaduan korban sudah kami terima dan korban sendiri sudah divisum di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dan hasilnya memang jika anak tersebut mengalami luka di bagian alat vitalnya," tandas Hasanuddin.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009