Duta Besar Belgia untuk Indonesia Mare Trenteseau di Jakarta pada Rabu mengatakan, King Baudouin International Development Prize, yang memberikan penghargaan sejak 1978, saat ini memiliki "rujukan klasik" hadiah 150.000 euro diberikan setiap dua tahun oleh dewan gubernur yayasan itu.
"Penghargaan ini juga diberikan kepada pemenang atas keterbukaan dan publisitas internasional," kata Trenteseau.
Trenteseau mengatakan, penghargaan tersebut diserahkan kepada Direktur KBR68H Santoso oleh Piot, ketua yayasan itu, yang dihadiri oleh anggota Kerajaan Belgia di istana negeri tersebut pada 19 Mei.
Ia menambahkan, untuk sumbangsihnya terhadap usaha memajukan taraf hidup masyarakat, KBR68H melakukan penguatan demokrasi, pengembangan toleransi dan peranserta aktif masyarakat.
Dengan cara membuat dan menyebarkan informasi bermutu melalui jaringan radio di daerah dalam memromosikan etika jurnalistik di dunia media.
Tujuan pemberian penghargaan itu adalah untuk memberikan pengakuan terhadap perseorangan atau organisasi, yang memberikan iuran sangat penting terhadap pembangunan di belahan bumi selatan.
"Atau sebagai bentuk kesetiakawanan antara negara industri dan negara berkembang," katanya.
Keistimewaan lain dari penghargaan itu adalah pemenangnya terdiri atas bidang beraneka ragam, mulai dari pemberantasan buta huruf sampai memberikan pendidikan kepada masyarakat pedalaman, alih teknologi, bentuk baru pinjaman dan hak asasi manusia.
Direktur Utama KBR68H Santoso mengatakan, uang hadiah tersebut rencananya digunakan untuk melengkapi sarana dan prasarana di studio radio.
"Mungkin, dana tersebut kami gunakan untuk meningkatkan alat studio, yang lebih canggih," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009