Jakarta, (ANTARA News) - Tim kerja dari Institut Studi Arus Informasi (ISAI) menilai, selama Mei hingga Juni 2009, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY-Boediono) lebih banyak diberitakan di media massa ketimbang dua pasang capres-cawapres lainnya.
"Pasangan SBY-Boediono dengan 626 berita. Sementara capres-cawapres Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) sebanyak 478 berita dan pasangan Megawati-Prabowo sebanyak 388 berita," kata Koordinator Program Riset, Advokasi dan Pemantauan Media ISAI, Ahmad Faisol di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, tiga media (Jurnal Nasional, Rakyat Merdeka dan Sinar Harapan) menjadi media yang paling banyak memberitakan pasangan SBY-Boediono.
Sedangkan koran Suara Karya lebih banyak memberitakan pasangan capres-cawapres JK-Wiranto. Bahkan jumlah beritanya jauh lebih banyak dibanding dengan pemberitaan kedua pasangan lainnya.
Ia menyebutkan, dari 91 berita tentang capres-cawapres di Jurnal Nasional, 67 diantaranya memberitakan pasangan SBY-Boediono, dan masing-masing 12 berita untuk pasangan JK-Wiranto dan Megawati-Prabowo.
Untuk koran Rakyat Merdeka dari 245 berita tentang capres-cawapres, 108 berita mengangkat pasangan SBY-Boediono, 76 berita mengangkat pasangan JK-Wiranto dan 61 berita untuk pasangan Megawati-Prabowo.
Begitu pula dengan koran Sinar Harapan sebanyak 98 berita, sebanyak 47 berita mengangkat pasanagn SBY-Boediono, 29 berita mengangkat pasangan JK-Wiranto dan 22 berita mengangkat pasangan Megawati-Prabowo.
Sementara, koran Suara Karya, 43 berita mengangkat pasangan JK-Wiranto, 28 berita pasangan SBY-Boediono dan 14 berita Megawati-Prabowo.
Menyinggung tentang tema berita yang diteliti ISAI melalui pemberitaan media, ia mengatakan ada tiga pokok yakni positif, negatif atau netral.
"Dengan tiga komponen penilaian itu, jelas bahwa akan kelihatan keberpihakan sebuah media terhadap capres-cawapres tertentu," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009