Singapura, (ANTARA News) - Minyak menguat di atas 70 dolar AS per barel hingga tertinggi baru dalam tujuh bulan di perdagangan Asia, Rabu di tengah melemahnya dolar AS dan harapan pemulihan dalam perekonomian global, kata sejumlah analis.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli, melonjak 81 sen menjadi 70,82 dolar AS per barel setelah ditutup di atas level 70 dolar AS untuk pertama kalinya sejak November di perdagangan "overnight" AS, demikian dikutip dari AFP.

Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Juli juga melompati level 70 dolar AS, naik 55 sen menjadi 70,17 dolar AS pada perdagangan pagi.

Sejumlah analis mengkaitkan kenaikan harga itu dengan sinyal bahwa yang terburuk sudah berakhir untuk perekonomian AS, negara dengan konsumsi energi terbesar di dunia, yang terpukul resesi, serta pelemahan dalam dolar AS.

Dolar AS yang melemah membuat minyak mentah dalam harga dolar AS menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang yang lebih kuat. Kecenderungan untuk menstimulasi permintaan dan mendorong pasar juga lebih tinggi.

DBS Bank dari Singapura mengatakan melemahnya dolar AS kemungkinan menjadi topik dalam pertemuan negara-negara industri Kelompok 8(G8) di Italia pada akhir pekan ini.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009