Washington, D.C (ANTARA News) - Jakarta berharap Presiden AS Barack mengunjungi Indonesia bulan November mendatang, berkaitan dengan rencana Obama menghadiri pertemuan para pemimpin ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Singapura.
Kendati belum mendapat kepastian mengenai kunjungan Obama ke Indonesia, Jakarta telah mempersiapkan agenda pertemuan Presiden Obama dan presiden RI, demikian Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda di Washington D.C., Selasa.
"Kita masih punya waktu lima bulan (sebelum November). Menurut pembicaraan-pembicaraan awal, Presiden Obama akan menghadiri KTT APEC pada pertengahan November nanti. Dalam konteks itu, Presiden Obama sendiri telah menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Indonesia," kata Hassan.
Menurut Hassan, agenda utama akan berkisar seputar Kemitraan Menyeluruh (Comprehensive Partnership) yang diluncurkan kedua negara saat kunjungan Menlu AS Hillary Clinton ke Jakarta Februari lalu.
Senin (Senin, 8/6), Hassan bertemu dengan Menlu Hillary Clinton di Gedung Deplu-AS, Washington.
Ia mengungkapkan, dia dan mitranya itu sempat membicarakan rencana kunjungan Obama ke Singapura dan kemungkinan ke Indonesia.
"Tapi sampai sekarang belum ada tanggal spesifik ataupun keputusan final. Kita akan senang jika Presiden Obama bisa mengunjungi Indonesia," ujar Hassan.
Sementara itu, ketika ditanya apakah Presiden RI akan mengunjungi dahulu Washington sebelum Obama mengunjungi Jakarta, Hassan mengaku belum membicarakan hal itu dengan AS.
Jika dilihat dari segi prioritas urusan dalam negeri yang harus diselesaikan, Menlu mengisyaratkan bahwa Indonesia belum membahas kemungkinan bahwa presiden RI akan berkunjung terlebih dahulu ke Washington sebelum November.
"Tentunya pemerintahan Presiden Yudhoyono ingin merampungkan tugas nasional terlebih dahulu: menyelenggarakan pemilu presiden dengan baik. Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu masih akan bertugas sampai bulan Oktober," kata Hassan.
"Sejauh ini kita belum berbicara tentang siapa yang mengunjungi terlebih dahulu atau sebaliknya. Yang jelas, dari pembicaraan-pembicaraan pendahuluan, memang kita berbicara tentang kemungkinan kunjungan Presiden Obama ke Indonesia," tambahnya.
Dalam pertemuan Senin dengan Menlu Hillary, Indonesia mendiskusikan berbagai masalah bilateral dan internasional serta menekankan kembali komitmen kedua negara dakan Kemitraan Menyeluruh, yaitu hubungan dan kerjasama kedua negara di berbagai bidang termasuk politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, sosial-budaya serta pendidikan.
Salah satu realisasi Kemitraan Menyeluruh, Hillary pada Senin mengumumkan komitmen AS untuk memberikan bantuan senilai 10 juta dolar AS untuk mendanai program pendidikan tinggi bagi Indonesia.
Dalam kunjungan dua hari di Washington D.C., Hassan juga mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat dan tokoh penting AS seperti Direktur Intelijen Nasional Dennis Blair, Kepala Staf Perwakilan Dagang AS (USTR) Julianne Smoot, Senator John Kerry (Demokrat)-Massachusetts), Senator Jim Webb (Demokrat-Virginia) dan Senator Dick Lugar (Republik-Indiana). (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009