Jakarta,(ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi, naik 20 poin, namun posisinya masih di atas angka Rp10.000 per dolar setelah dua hari terpuruk akibat meningkatnya aksi beli dolar.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp10.030-Rp10.040 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.050-Rp10.060 atau naik 20 poin.
Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Rabu, mengatakan, rupiah menguat terhadap dolar setelah keluarnya data upah buruh Amerika Serikat yang lebih tinggi diluar perkiraan sebelumnya.
Data upah buruh AS itu menunjukkan kinerja ekonomi AS membaik, meski masalah pengambilalihan perusahaan industri otomotif, General Motor oleh AS tidak terjadi, katanya.
Selain itu, lanjut dia, target pertumbuhan ekonomi 2010 sebesar tujuh persen memberikan keyakinan kepada investor asing untuk tetap bermain di pasar domestik.
Di sisi internal kalau semua mesin pertumbuhan ekonomi sudah jalan dan konsumsi serta investasi bertambah kuat, maka bisa saja pertumbuhan ekonomi mencapai tujuh persen, ucapnya.
Menurut dia, peluang rupiah ke depan akan semakin baik dan kembali berada di bawah angka Rp10.000 per dolar AS untuk kemudian terus melaju hingga di level Rp9.300 per dolar.
"Kami optimis rupiah akan kembali menguat karena sentimen positif pasar makin tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, apabila tidak ada hambatan, maka rupiah pada akhir tahun ini akan bisa mencapai angka Rp9.500 per dolar. Hal ini disebabkan faktor global yang semakin kuat mendukungnya dan diikuti pula faktor internal seperti tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, ucapnya.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009