Depok (ANTARA News) - Empat tim dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia akan berlaga di kompetisi antarbangsa "World Wide Final Imagine Cup" yang akan berlangsung di Kairo, Mesir, 3-7 Juli 2009, demikian Deputi Direktur Kantor Komunikasi UI Devie Rahmawati di Depok, Selasa.
Keempat tim terdiri atas dua tim dari Universitas Indonesia (UI), satu tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan satu tim gabungan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Dari sembilan kategori yang dilombakan, Indonesia menurunkan wakilnya di empat kategori lomba yaitu "Software Development" (ITB), "Embedded Development" (UI), "Design for Development" (UI) dan H.E Suzanne Mubarak Award (UGM- UII).
"Imagine Cup" adalah ajang kompetisi teknologi mahasiswa terbesar di dunia. Pada 2008, lebih dari 200.000 mahasiswa dari 100 negara turut serta dalam ajang kompetisi yang dimulai pada tahun 2003 itu.
Tema "Imagine Cup" untuk tahun 2009 adalah "Imagine a world where technology helps solve the world`s toughest problems."
Melalui kompetisi itu, anak-anak muda diberikan kesempatan mewujudkan imajinasi, semangat, serta kreatifitas mereka terhadap inovasi teknologi yang dapat membuat perubahan besar di dunia.
Devie Rahmawati menjelaskan, UI yang mewakili Indonesia untuk kategori "Embedded Development" dengan terobosan yang ditawarkan tim berjuluk "Pendekar Asyik," telah menciptakan alat panduan nelayan
untuk menangkap ikan.
Instrumen ini nantinya akan menggabungkan tiga kemampuan sekaligus yaitu, potensi ikan terbanyak, memprediksi cuaca dan menemukan posisi ikan (GPS).
Ide ini dinilai panitia orisinil dan sesuai dengan salah satu program MDGs (Millenium Development Goals) yaitu mengentaskan kemiskinan dan kelaparan.
Selama ini, alat yang beredar di pasaran belum ada yang memiliki tiga kemampuan tersebut dan harga yang relatif mahal.
Tim yang terdiri atas empat 4 mahasiswa ini menawarkan produk yang murah dengan teknologi yang kompleks.
Untuk kategori "Design for Development", tim "Pedjoeang" UI menawarkan ide membuat teknologi berbasis database untuk para penderita TBC.
Alat ini nantinya akan mengingatkan penderita jadwal yang tepat untuk minum obat dan berkunjung ke dokter.
Ide ini berangkat dari keprihatinan mahasiswa karena Indonesia adalah negara ketiga setelah Cina dan India yang memiliki penderita TBC terbesar di dunia.
Untuk kategori ini, Indonesia masuk menjadi lima terbaik dunia bersama Malaysia, Cina dan Uganda. Pada 7 Juli 2009, akan ditentukan terbaik untuk kategori "Design for Development". (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009