Jakarta (ANTARA News) - Almarhum Kolonel Infanteri Ricky Samuel dikenal sebagai sosok yang teruji, tangguh hingga disayang oleh para senior, rekan hingga yuniornya.

Sekjen Departemen Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, ketika ditemui di TMP Kalibata kepada ANTARA di Jakarta, Selasa, menuturkan, almarhum dikenal sebagai prajurit yang mampu melaksanakan tugas dengan baik tanpa memilih-milih tugas yang diperintahkan.

"Apapun tugas yang diberikan, almarhum selalu siap, kritis namun tidak pilih-pilih dan melaksanakannya dengan baik. Dia adalah prajurit yang teruji di berbagai medan operasi, baik dalam maupun luar negeri. Banyak prajurit TNI yang tangguh, baik, tetapi belum tentu teruji," tuturnya.

Sjafrie mengungkapkan pernah berada satu komando dengan Ricky di Kopassus, saat di Grup I Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasanda) Kopassus.

Hal senada dilontarkan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wa Kasad) Letjen TNI Suryo Prabowo yang mengatakan, sosok Ricky sebagai prajurit yang teguh dan `lurus`, berkerja sesuai aturan dan prosedur yang berlaku.

"Dia adalah sosok yang `lurus` tidak macam-macam dan selalu siap mengemban apapun yang ditugaskan dengan sebaik-baiknya. saya sangat hormat dengan sikap beliau," katanya.

Saking hormatnya kepada almarhum yang lulusan Akademi Militer 1986 itu, Suryo mengatakan, langsung bersedia untuk menjadi inspektur upacara pemakaman Ricky di TMP Kalibata. "Saya bela-belain, untuk bisa datang tepat waktu...saya sudah takut tidak cukup waktu. Ternyata saya bisa...," ungkapnya.

Sementara itu, Komandan Jenderal Kopassus TNI AD Brigjen TNI Pramono Edhie Wibowo mengungkapkan Ricky yang lahir di Manado, sebagai sosok prajurit yang baik hati sekaligus salah satu prajurit terbaik yang dimiliki Kopassus saat ini.

"Saya sangat sedih dan kehilangan, karena beliau adalah salah satu anak buah saya yang terbaik," katanya, singkat sambil memasuki mobil dinasnya.

Hadir dalam pemakaman itu beberapa purnawirawan perwira tinggi TNI seperti Agum Gumelar dan Subagyo HS.

Almarhum Ricky meninggal dunia dalam kecelakaan jatuhnya helikopter jenis Bolkow 105 milik TNI Angkatan Darat jatuh saat hujan lebat di perbukitan Desa Situhiang, Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (8/6) petang.

Pria kelahiran 30 Oktober 1963 itu meninggakan dua orang putra dan putri.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009